Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berbicara target lifting minyak Indonesia yang kerap meleset dari target APBN. Bahlil menilai tidak tercapainya target tersebut sudah terjadi sejak lama.
Bahlil bahkan sempat meminta komisi XII DPR RI menunjukkan data terakhir Indonesia berhasil mencapai target lifting minyak. Tahun 2025 sendiri APBN menargetkan lifting minyak bisa mencapai 605 ribu barel per hari.
"Tapi gini saya mau jelaskan ya, lifting. Bapak-bapak ini kan sudah jadi anggota DPR lama, tunjukkan kepada saya tahun berapa terakhir lifting kita mencapai target APBN. Tunjukkan. Saya nggak mau bicara omon-omon, saya mau bicara fakta saja. Saya pikir sudah sangat lama target lifting kita hampir tidak mencapai (target) di dalam APBN," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eks Menteri Investasi/Kepala BKPM itu mencontohkan target 2024 yang juga meleset dari target. APBN tahun 2025 menetapkan lifting minyak di kisaran 635 ribu barel per hari namun realisasinya hanya 580 ribu barel per hari.
Adapun bulan Oktober 2025, angka lifting minyak sudah mencapai 605 ribu barrel sampai 606 ribu barel per hari. Meski kenaikannya tidak signifikan, Bahlil menyebut capaian ini sudah sesuai dengan target APBN.
"Realisasi kita (di tahun 2024) berapa? 580 ribu barel per day. Sekarang, Alhamdulillah karena dukungan dari Bapak-Ibu semua, pimpinan Komisi XII dan seluruh stakeholder, kita sudah mencapai 605 ribu sampai 606 ribu barel per day. Sekalipun ada kenaikannya tidak signifikan, tapi kita hari ini sudah mencapai target APBN," sebutnya.
Bahlil sempat menyinggung banyaknya tantangan yang dihadapi dalam mengejar target lifting minyak. Salah satu isu yang disampaikan adalah semakin tuanya sumur-sumur minyak yang dimiliki Indonesia.
"Memang ini butuh kerja keras dan kerja tim dari semua dan kami mohon dukungan dari pimpinan dan seluruh anggota Komisi XII dalam mewujudkan ini karena sumur-sumur kita ini semakin ke sini semakin tua," tutup Bahlil.
Simak juga Video Bahlil Ungkap Kondisi Lifting Minyak RI, Bandingkan dengan Tahun 1997











































