Kilang-Kilang Baru Siap Lahir, Demi Energi Mandiri dan Lebih Efisien

Kilang-Kilang Baru Siap Lahir, Demi Energi Mandiri dan Lebih Efisien

Qonita - detikFinance
Selasa, 11 Nov 2025 17:57 WIB
Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.
Foto: Dok Kilang Pertamina Internasional
Jakarta -

Di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional dan beban impor bahan bakar minyak (BBM) yang kian tinggi, pemerintah terus berupaya memperkuat fondasi kemandirian energi. Salah satu langkah strategis yang kini digencarkan adalah pembangunan kilang minyak baru, sebuah inisiatif penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM sekaligus menekan beban anggaran subsidi energi.

Upaya ini menjadi bagian penting dari transformasi besar sektor migas nasional. Selama ini, Indonesia masih harus menanggung tingginya biaya impor BBM untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Dengan memperbanyak kapasitas produksi kilang di dalam negeri, pemerintah berharap kebutuhan energi nasional bisa dipenuhi dari sumber domestik, sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi di daerah.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan langkah ini tidak lagi sebatas wacana, melainkan mulai bergerak ke tahap konkret.
Kilang-kilang baru yang dirancang berskala modular - lebih kecil dan efisien - diharapkan menjadi solusi percepatan pembangunan infrastruktur energi tanpa mengorbankan kualitas maupun keamanan pasokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah Nyata Pemerintah Perkuat Ketahanan Energi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong adanya pembangunan kilang minyak baru. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi BBM di dalam negeri.

ADVERTISEMENT

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengatakan rencana pembangunan kilang minyak baru sebenarnya sudah lama dicanangkan oleh pemerintah.

"Dari dulu kita membuka opsi untuk pembangunan kilang baru minyak, karena memang terjadi kekurangan (shortage) BBM," ujar Laode dalam keterangannya, Selasa (11/11/2025).

Ia menambahkan jika kini sudah banyak yang akan membangun kilang minyak tersebut. "Dan sekarang juga sudah banyak yang ingin membangun," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan tahap studi kelayakan (feasibility study) untuk pembangunan 17 kilang minyak saat ini hampir rampung.
Kilang-kilang tersebut berjenis modular refinery, yaitu kilang berskala kecil yang bisa dibangun lebih cepat dengan biaya investasi yang lebih efisien dibandingkan kilang konvensional.

Sebanyak 17 kilang modular itu akan tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Jawa, Kalimantan, hingga Papua. Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menargetkan 18 daerah sebagai lokasi proyek, di antaranya Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, dan Fakfak.

Kilang Baru untuk Kurangi Impor dan Subsidi

Pembangunan kilang minyak baru ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM sekaligus menekan beban anggaran subsidi energi. Upaya tersebut telah mulai digodok sejak 29 Juli lalu.

"Pihaknya diarahkan untuk memperkuat ketahanan energi. Nah terkait dengan kondisi itu, Pak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk membangun kilang 1 juta barel untuk meningkatkan ketahanan energi nasional kita," ujar Bahlil.

Langkah ini tidak hanya menambah kapasitas produksi minyak nasional, tetapi juga memperkuat ekosistem industri migas dari hulu ke hilir. Dengan meningkatnya kapasitas kilang domestik, Indonesia dapat menghemat devisa, mengurangi beban subsidi, serta menjaga kestabilan pasokan energi di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil.

Dorongan dari Sektor Keuangan

Pernyataan tersebut juga sejalan dengan dorongan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang meminta PT Pertamina (Persero) untuk mempercepat realisasi pembangunan kilang baru.
Menurutnya, tingginya impor BBM telah menyedot anggaran negara dan membuat nilai subsidi energi terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selain itu, Purbaya menegaskan pihaknya akan turut mengawasi jalannya proyek yang diusulkan oleh Pertamina agar upaya memperkuat kemandirian energi nasional dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Langkah pengawasan ini menjadi bagian dari sinergi lintas sektor antara pemerintah, BUMN energi, dan lembaga keuangan negara untuk memastikan proyek kilang berjalan sesuai rencana serta memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat.

Menatap Masa Depan Energi yang Lebih Mandiri

Pembangunan kilang minyak baru menjadi simbol komitmen Indonesia dalam menapaki jalan kemandirian energi. Dengan infrastruktur pengolahan yang kuat, Indonesia tak lagi hanya menjadi pasar konsumtif bagi energi impor, tetapi berdiri sebagai negara yang mampu mengelola, memproduksi, dan menyeimbangkan kebutuhan energinya sendiri.

Upaya ini tidak hanya berdampak pada sektor industri, tetapi juga memberikan dampak sosial dan fiskal yang luas - mulai dari stabilitas harga energi, penghematan anggaran subsidi, hingga penciptaan lapangan kerja baru di daerah.

Dengan dukungan teknologi, investasi, dan kolaborasi lintas sektor, pembangunan kilang minyak baru akan menjadi pondasi utama menuju masa depan energi yang lebih tangguh, mandiri, dan berkelanjutan.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads