Pertamina Belajar dari Brasil Jurus Kembangkan Etanol

Laporan dari Brasil

Pertamina Belajar dari Brasil Jurus Kembangkan Etanol

Gusti Ramadhan ALhaki - detikFinance
Rabu, 12 Nov 2025 23:25 WIB
Direktur Transformasi & Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono
Direktur Transformasi & Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono.Foto: Gusti Ramadhan ALhakid/detikco
Belem -

Pertamina akan belajar dari Brasil dalam mengembangkan etanol. Brasil merupakan salah satu negara yang sukses dalam pengembangan etanol.

"Jadi kalau boleh dibilang Brasil ini negara super powernya etanol," ujar Direktur Transformasi & Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono usai pembukaan Paviliun Indonesia di KTT COP30 Brasil, Senin (10/11/2025).

Agung mengatakan Brasil bukan hanya sekadar mengembangkan etanol tapi juga melihat dampak ekonominya terhadap masyarakat. Untuk itu, Pertamina akan bertemu dengan perusahaan-perusahaan Brasil di bidang etanol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan juga melakukan pertemuan-pertemuan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Brasil di bidang bioetanol, di mana mereka di sini mengembangkan etanol dari antara lain misalkan dari tebu, dari sugarcane," terang Agung.

"Bukan hanya etanol yang penting tapi dampak ekonominya di sini kita lihat luar biasa. Petani itu mendapat manfaat secara ekonomi, dan juga ekonomi Brasil ini sangat kuat dengan peran dari etanol dari tebu dan gula," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Pertamina berharap bisa mendapatkan ilmu bagaimana memanfaatkan etanol di bahan bakar dari Brasil. Selain itu menurut Agung, dengan menggunakan etanol, bisa mengurangi ketergantungan impor.

"Karena itulah kita datang, karena ini bagian dari kebijakan pemerintah Indonesia untuk bagaimana memanfaatkan etanol di bahan bakar, yang bukan hanya bakar bakar yang nanti ramah lingkungan, tapi juga bahan bakar yang nanti bisa menekan, mengurangi ketergantungan pada impor," jelas Agung.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, Indonesia mengerahkan 132 negosiator selama KTT COP30. Diharapkan, para negosiator itu bisa menjaring transaksi senilai Rp 16 triliun dari semua sektor.

"Jadi untuk delegasi paviliun kita memiliki target akan mencoba melakukan transaksi sampai di angka 90 juta ton CO2 ekuivalen pada semua sektor terutama di sektor nature, yaitu sektor forestry dan ocean kemudian di sektor tech-based dari sektor energy dan industri," kata Hanif, Jumat (7/11/2025).

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads