Harga Minyak Mentah RI Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Minyak Mentah RI Anjlok, Ini Penyebabnya

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 21 Nov 2025 14:41 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Oktober 2025 ditetapkan sebesar US$ 63,62 per barel. Angka ini turun US$ 3,19 per barel dibandingkan September yakni US$ 66,81 per barel.

Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 351.K/MG.01/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Oktober 2025 tanggal 10 November 2025.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh kesepakatan negara-negara OPEC+ yang merencanakan peningkatan suplai minyak untuk November 2025 sebesar 137 ribu barel per hari, di tengah kekhawatiran pasar atas kelebihan pasokan minyak global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penurunan ketegangan geopolitik timur tengah dengan tercapainya gencatan senjata antara Israel dengan Hamas telah menurunkan kekhawatiran pasar pada kelancaran pasokan minyak dari timur tengah, turut memengaruhi penurunan harga minyak mentah," katanya dikutip dari laman resmi Ditjen Migas, Jumat (21/11/2025).

Berdasarkan laporan OPEC, produksi minyak mentah dunia DoC pada bulan September meningkat sebesar 630 ribu barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya, dengan rata-rata 43,05 juta barel per hari.

ADVERTISEMENT

Selain itu, IEA melaporkan bahwa pengolahan minyak mentah global diperkirakan mencapai titik terendah musiman sebesar 81,6 juta barel per hari pada bulan Oktober, hampir 4 juta barel per hari di bawah level rekor pengolahan pada bulan Juli. Hal ini dikarenakan pemeliharaan berkala kilang minyak terutama di kawasan belahan bumi bagian utara.

"Faktor lain yang memengaruhi penurunan minyak mentah bulan Oktober 2025 adalah tren peningkatan nilai tukar mata uang US dolar terhadap mata uang utama Dunia di bulan Oktober turut menekan harga minyak dunia," tambah Laode.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh produsen utama minyak, Arab Saudi, yang memotong harga penjualan resmi minyak mentah (OSP) untuk para pembeli di Asia.

"Langkah ini dilakukan di tengah permintaan yang melemah di kawasan tersebut dan penurunan margin kilang. Harga minyak Arab Light untuk bulan Oktober dipotong sebesar US$1,40 per barel," jelas Laode.

"Selain itu penurunan tersebut, diakibatkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok yang turut menekan pertumbuhan ekonomi regional," tambahnya.

Simak juga Video 'Pemerintah ke Pelaku Ekspor Ilegal Sawit: Tidak Ada Toleransi!':

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads