Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, menyebut pembangunan IKN tahun depan membutuhkan anggaran sebesar Rp 17,08 triliun. Angka tersebut naik jika dibandingkan tahun 2025, yakni sebesar Rp 14,40 triliun.
Basuki menyebut, besaran anggaran tersebut telah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg). Adapun anggaran yang masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk tahun 2026 sebesar Rp 6,26 triliun.
"2026 nanti kebutuhannya Rp 17,08 triliun yang sudah ada DIPA sekarang, original, Rp 6,26 triliun nanti akan diusulkan sebagai ABT-nya, Rp 4 triliun plus Rp 10,82 triliun," ungkap Basuki dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II, dikutip dari YouTube TV Parlemen, Selasa (25/11/2025).
Basuki menjelaskan, Anggaran Belanja Tambahan (ABT) ini akan diurus di bulan Januari. Ia menyebut, mekanisme ABT ini sudah ada kesepakatan dengan Kemenkeu dan Kemensesneg.
Sementara untuk 2027, anggaran pembangunan IKN mencapai Rp 14,64 triliun. Kemudian untuk tahun 2028 sebesar Rp 2,68 triliun. Dengan begitu, total anggaran pembangunan IKN periode 2025-2028 mencapai Rp 48,80 triliun.
"2027 dibutuhkan Rp 14,64 triliun dan 2028 Rp 2,68 triliun. Sehingga tetap mengikuti kebutuhan total Rp 48,80 triliun untuk penyelesaian yudikatif, legislatif, dan prasaran pendukung lainnya," pungkasnya.
Simak juga Video: Nusron Wahid Soal Hak Guna Lahan 190 Tahun di IKN Batal
(hns/hns)