Listrik di Aceh-Sumut Belum Pulih, PLN Masih Kebut Upaya Pemulihan

Duka dari Utara Sumatera

Listrik di Aceh-Sumut Belum Pulih, PLN Masih Kebut Upaya Pemulihan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 01 Des 2025 12:37 WIB
Foto udara Jembatan Beutong Ateuh Banggalang yang putus diterjang banjir bandang di jalan lintas tengah Nagan Raya-Aceh Tengah di Desa Kuta Teugong, Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, Minggu (30/11/2025). Jembatan penghubung yang merupakan akses utama dijalur lintas tengah Nagan Raya-Aceh Tengah putus total setelah diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11) sehingga memutuskan akses transportasi warga dari seberang sungai serta tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyoroti masalah aliran listrik di sejumlah daerah di Sumatera yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Saat ini, listrik masih dalam kondisi padam di beberapa daerah.

Tito mengatakan dirinya menerima laporan bahwa listrik masih padam di sejumlah wilayah Aceh dan Sumatera Utara, termasuk Tapanuli dan Sibolga.

"Masih ada masalah memang listrik di Aceh dan di Tapanuli, di Sibolga, dan di Sumatera Utara," kata Tito, dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (1/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito menjelaskan, Aceh sendiri memiliki dua pembangkit listrik utama antara lain PLTG Arun (Lhokseumawe) dan PLTU Nagan Raya. PLTG Arun melayani wilayah timur Aceh dan Kota Langsa, sedangkan PLTU Nagan Raya juga menjadi salah satu pemasok utama untuk seluruh Aceh, termasuk Banda Aceh.

"Yang dari Arun menuju Banda Aceh sutetnya ada yang roboh, sehingga terputus, sehingga terjadi black out, otomatis handphone dan lain-lain nggak jalan. Termasuk suplai Banda Aceh sebagian besar dari Arun sehingga di Kota Banda Aceh ada yang gelap," jelas Tito.

ADVERTISEMENT

"Saya berdiskusi dengan melihat langsung lapangan perlu waktu dropping untuk alatnya itu itu kira-kira 5 hari dan mendirikannya 2 hari. Diperkirakan hari Sabtu akan normal kembali untuk wilayah Aceh. Kalau untuk wilayah Sumatera Utara mungkin PLN bisa jelaskan," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Suroso Isnandar mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melaksanakan aksi siaga dan tanggap bencana di sejumlah wilayah di Sumatera.

"Kami all out untuk segera menyalakan kembali dan memulihkan listrik agar masyarakat dapat kembali menikmati layan listrik," ujar Suroso, dalam sesi paparannya menggantikan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Suroso menjelaskan, pasokan listrik Sumatera Utara bersumber dari PLTU Pangkalan Susu. PLN mencatat, total ada sebanyak 12 tower transmisi yang roboh dari jalur PLTU Pangkalan Susu hingga ke PLTG Arun akibat bencana kemarin.

Namun untuk bisa membangun kembali tower sementara, ada tantangan dari sisi akses jalan untuk mendistribusikan kebutuhan logistik pembangunan. Beberapa jalan dan jembatan terputus sehingga logistik tidak bisa masuk.

"Sehingga kami menggunakan helikopter dan juga dengan bantuan dari angkatan udara, peralatan tower emergency, kami datangkan. Dengan demikian tower sementara akan segera didirikan dan dua hari ke depan, harapannya jalur dapat pulih kembali," ujarnya.

Sedangkan untuk daerah Sibolga, Sumatera Utara, jaringan transmisi yang menjangkau daerah-daerah tersebut terkena dampak banjir dan tanah longsor sehingga beberapa jaringan terputus. Suroso mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim langsung ke lapangan untuk melakukan perbaikan.

"Kami turunkan semua petugas teknis, dari PLN di seluruh Indonesia untuk bersama-sama menyelesaikan jalur-jalur yang menuju daerah-daerah yang terkena dampak bencana. Mohon dukungan dan doanya agar pemulihan kembali jaringan landslide ini berjalan lancar dan kami targetkan dalam waktu tidak lama lagi dapat pulih kembali," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo telah memastikan langsung penanganan kelistrikan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Aceh. Total 12 tower SUTT roboh dan menyebabkan gangguan suplai listrik di wilayah Aceh.

Darmawan menyampaikan, saat ini pihaknya telah menerjunkan sekitar 500 petugas gabungan dari unit PLN seantero Indonesia guna mempercepat pembangunan tower transmisi darurat di Aceh.

"Sejak hari pertama bencana, PLN sudah menetapkan status siaga penuh dan pagi ini kami melepas tim tanggap darurat ke lokasi-lokasi yang terdampak bencana. Kami juga turun langsung mengecek kesiapan personel dan material yang akan digunakan untuk membangun tower transmisi darurat," kata Darmawan, dalam Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh di Landasan Udara Sultan Iskandar Muda, Sabtu (29/11) dikutip dari detikNews.

Darmawan mengatakan mobilisasi material PLN dilakukan 'nonstop'. Dengan dukungan Pemprov Aceh, TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, seluruh pendistribusian, termasuk personel, material tower, dan bantuan dapat dikirim melalui jalur darat maupun diterbangkan ke lokasi-lokasi terisolasi menggunakan helikopter dan pesawat.

Ia juga menegaskan, PLN akan mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki untuk mempercepat pemulihan kelistrikan di Aceh, sehingga suplai listrik dapat segera kembali stabil untuk masyarakat.

Selain mempercepat pemulihan kelistrikan, PLN juga menyiagakan genset di titik-titik obyek vital, seperti rumah sakit, puskesmas, bandara, dan kantor pemerintahan, agar masyarakat Aceh tetap bisa terlayani. Bantuan berupa lampu darurat juga telah disalurkan ke rumah ibadah dan lokasi pengungsian untuk memastikan aktivitas malam hari tetap berjalan.

"Kami membangun 'island operation' Nagan Raya dengan beban sampai 100 Megawatt (MW) dan 'island operation' Arun dengan beban 16 MW. Dengan cara ini, sebagian wilayah Aceh terutama fasilitas layanan publik masih bisa mendapat pasokan listrik," ujarnya.

Lihat Video 'Situasi Terkini Terkait Banjir dan Longsor di Sumut-Aceh':

(shc/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads