PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik tetap andal selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Setidaknya, kapasitas pasokan listrik sebesar 53,9 giga watt (GW) disiapkan.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Suroso Isnandar melaporkan, seluruh infrastruktur kelistrikan telah disiapkan secara matang dalam rangka persiapan Nataru.
Pasokan pembangkit listrik maupun bahan bakar atau energi primer juga dipastikan mencukupi, untuk memastikan masyarakat dapat menikmati Nataru dengan aman dan nyaman.
"Pada saat Natal nanti diperkirakan beban puncak mencapai 46,8 GW. Sementara daya pasok pembangkit listrik yang ada adalah 53,9 GW," kata Suroso, dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (1/12/2025).
Dengan demikian, Suroso mengatakan, cadangan sistem atau reserve margin tercatat mencapai 7 GW, atau setara dengan 15% yang menurut standar best practice sudah lebih dari mencukupi.
Di samping itu, cadangan energi primer untuk pembangkit listrik berada pada level aman. Rata-rata stok bahan bakar di seluruh pembangkit listrik batu bara tercatat cukup untuk lebih dari 21 hari operasi, cadangan gas tersedia untuk lebih dari 22 hari, sementara pasokan energi primer lainnya masih mencukupi lebih dari 10 hari operasi.
Lebih lanjut Suroso menjelaskan, PLN telah menyiapkan pengamanan berlapis untuk memastikan keandalan listrik selama masa siaga. Pihaknya telah menyiagakan sebanyak 69.000 personel, 4.514 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), serta 3.392 posko siaga di seluruh Indonesia.
Perusahaan juga telah menyiapkan 1.917 mobile genset untuk menghadapi situasi darurat, serta 737 unit uninterruptible power supply (UPS) yang berfungsi sebagai 'power bank' berkapasitas besar dan dapat dipindahkan.
Tak hanya itu, PLN menyiagakan 1.338 gardu bergerak, 434 truk crane untuk penanganan bencana atau perbaikan mendadak, serta 4.720 mobil operasional dan 4.412 motor operasional sebagai armada pendukung di lapangan.
Simak juga Video 'RI-Norwegia Teken MoU Perdagangan Karbon, Jumlahnya 12 Juta Ton':
(shc/eds)