Jalur Darat Terputus, Penyaluran BBM di Aceh Pakai Pesawat

Jalur Darat Terputus, Penyaluran BBM di Aceh Pakai Pesawat

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 02 Des 2025 16:58 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan stok BBM untuk wilayah Aceh yang terdampak banjir masih aman. Namun, untuk mendistribusikan BBM tersebut masih mengalami hambatan serius akibat terputusnya jalur darat.

Oleh karena itu, kini pengiriman BBM dilakukan via laut dan udara menggunakan drum. Kementerian ESDM berkoordinasi juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memulihkan jalur darat.

"Dan urusan BBM, BBM-nya ada, tapi tidak bisa terdistribusi karena banyak jalan yang nggak bisa kita lewati. Kita sudah lewat laut, juga ombak. Nah, perlahan-lahan kita mulai sekarang pakai jerigen. Jadi kita lagi bawa jerigen dan drum dari Jakarta, kita naikkan pesawat kita kirim ke sini supaya kita pikul. Sambil kita bekerjasama dengan kementerian teknis di PU untuk menembus jalan," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengatakan Kementerian ESDM melakukan relaksasi pada regulasi pembelian BBM untuk daerah terdampak bencana dengan tidak perlu lagi menggunakan barcode untuk membeli BBM di SPBU di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hal ini guna mengatasi antrean pembelian BBM.

Selain BBM, Bahlil meminta PLN untuk mempercepat perbaikan infrastruktur kelistrikan di Aceh agar dilakukan secara menyeluruh dan terukur, mengingat jalur transmisi tersebut merupakan salah satu suplai utama listrik ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

ADVERTISEMENT

"Saya pertama mengucapkan terima kasih atas dedikasi kalian untuk secara totalitas segera kita menyelesaikan urusan tower-tower yang kena dampak daripada musibah dan kita percepat. Sekarang waktunya kita kerja untuk Ibu Pertiwi. Saya tahu ini medannya tidak gampang. Tetapi anggap saja ini adalah sebuah panggilan kepada kita untuk mengabdi kepada negara dan mengurus rakyat," ujar Bahlil.

Bahlil juga meninjau lokasi material tower emergency (TE) di Bireuen. Di titik ini, ia menyaksikan proses optimasi operasi evakuasi material yang digunakan untuk mempercepat perbaikan tower yang rusak pada jalur transmisi Bireuen - Arun. Optimalisasi logistik penanganan kerusakan menjadi salah satu perhatian utama untuk memastikan pemulihan berjalan sesuai target.

Untuk memulihkan pasokan listrik dari pembangkit di Arun dan Naganraya, PT PLN (Persero) akan mulai memasang tower listrik emergency yang dapat dibangun hanya dalam waktu dua hari, kemudian dilanjutkan penyambungan kabel listrik yang rusak. Pemulihan listrik di Banda Aceh dan Aceh Bagian Barat ditargetkan selesai paling cepat pada Jumat (5/12) atau Sabtu (6/12) mendatang.

Berdasarkan data PLN, sebanyak 12 tower transmisi pada beberapa jalur SUTT 150 kV mengalami kerusakan, mencakup jalur Bireuen-Arun, Brandan-Langsa, serta Peusangan-Bireuen. Kerusakan ini menyebabkan gangguan pasokan listrik di sejumlah wilayah, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, hingga Aceh Selatan dan Aceh Singkil.

Hingga hari ini, progres pemulihan ketenagalistrikan menunjukkan perkembangan signifikan. Dari total 263 penyulang yang padam, sebanyak 153 penyulang (58,2%) telah kembali normal. Sementara itu, 6.844 dari 9.669 gardu distribusi (70,8%) telah menyala kembali.

Adapun beban listrik yang pulih mencapai 173,05 MW (69,8%), dengan jumlah pelanggan kembali menikmati listrik sebanyak 727.735 pelanggan (69,7%).

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads