Bahlil Buka-bukaan Disebut Menteri Etanol hingga Dihajar di Medsos

Bahlil Buka-bukaan Disebut Menteri Etanol hingga Dihajar di Medsos

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 09 Des 2025 06:25 WIB
Bahlil Buka-bukaan Disebut Menteri Etanol hingga Dihajar di Medsos
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.Foto: Heri Purnomo/detikcom
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka-bukaan sempat disebut Menteri Etanol. Julukan itu muncul siring rencana etanol 10% pada bahan bakar minyak (BBM) atau E10.

Menurut Bahlil E10 menuai polemik dipicu dua faktor. Pertama, minimnya edukasi kepada masyarakat.

Kedua, isu E10 dimanfaatkan para importir untuk kepentingan tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama adalah saudara-saudara saya mungkin penjelasannya yang kita belum, mereka secara utuh. Yang kedua ya importir. Tulis besar-besar saja, nggak apa-apa. Ya importir, ini barang sudah nyaman kok. Kata mereka, "apa maunya bahlil ini? Solar sudah nggak boleh impor, avtur nggak boleh impor, ini bersin pun mau dikurangi impornya." Terserah kau lah. Emang negara ini kau mau atur," ujar Bahlil dalam acara BIG Conference di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (8/12/2025).

Bahlil mengatakan importir ini pihak yang sempat disinggung Presiden Prabowo Subianto. Prabowo, menurut Bahlil, meminta uang negara tidak mengalir teus ke luar negeri.

ADVERTISEMENT

Bahkan, Bahlil mengaku disebut sebagai Menteri Etanol.

"Ini yang dimaksud Pak Presiden Prabowo, jangan bocor terus uang kita keluar. Apa yang kita punya kita manfaatkan dalam negeri ini gitu loh. Saya ke mana-mana dibilang saya Mister Menteri Etanol. Epenkah? Emang penting? Emang kalian pikir bikin gue begitu terus, gue risau gitu," kata Bahlil.

Selain itu, Bahlil mengungkap banyak pihak menyerang soal etanol lewat media sosial (medsos). Namun, dia menekankan tidak akan terpengaruh dengan tekanan tersebut.

"Awal-awal mereka kan hajar saya di sosmed tentang apa yang disebut dengan etanol. Sungguh mati saya. Kacau betul menyangkut etanol," ungkap Bahlil.

Dia menambahkan mandatori etanol telah diterapkan oleh sejumlah negara. Bahkan di Brasil sudah mencapai E30, Amerika Serikat mandatori E20. Sementara di kawasan Asia, India, Thailand, dan China E10-E20.

"Etanol ini adalah sebuah proses bahan nabati yang bisa menjadi bahan substitusi impor untuk bensin," pungkasnya.

Simak juga Video: Dipanggil Prabowo, Bahlil Lapor Soal Etanol-Hilirisasi

(hrp/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads