PT PLN (Persero) menargetkan pemadaman listrik bergilir yang terjadi di Banda Aceh dapat dikurangi. Pemadaman listrik bergilir terjadi usai bencana banjir melanda wilayah Aceh.
Menurut Direktur Utama (Dirut) PT PLN Darmawan Prasodjo, dalam lima hari ke depan pihaknya menyiapkan genset dan pembangkit untuk mengurangi persoalan tersebut. Listrik di Banda Aceh sendiri ditargetkan pulih pada hari Minggu pekan ini.
"Selama lima hari pemulihan ke depan, kami sudah berusaha mendatangkan genset untuk Banda Aceh dan juga pembangkit untuk Banda Aceh, sehingga selama dalam pemulihan ini kami mengusahakan agar pemadaman bergilir yang saat ini mendekati 42 MW bisa kami kurangi, sehingga Banda Aceh dalam kondisi yang lebih baik lagi daripada kondisi hari ini," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmawan berkomitmen mengerahkan tim PLN untuk memulihkan sistem kelistrikan yang rusak di Aceh. Dalam hal ini PLN menggandeng instansi lain seperti TNI, Polri, hingga stakeholder terkait lainnya.
"Kami terus berkomitmen mengerahkan seluruh pasukan kekuatan kami agar sistem kelistrikan Aceh bisa pulih kembali. Tetapi untuk itu selama 5 hari ini sampai Banda Aceh bisa diselesaikan, kami butuhkan waktu," tambah dia.
Darmawan menjelaskan, pemadaman bergilir yang terjadi di Banda Aceh disebabkan karena kurangnya pasokan sebesar 40 megawatt. PLN sudah mencoba mengalirkan listrik dari Arun ke Banda Aceh, namun terkendala saat sampai di Sigli.
"Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir di mana masih ada kekurangan pasokan sebesar 40 megawatt. Dan dalam proses ini pengaliran dari Arun sampai ke Banda Aceh sudah kami coba. Pertama adalah kemarin siang kami mencoba mengalirkan dari Arun ke Banda Aceh, dan sinkronisasi antara pembangkit Arun ke Bireuen berjalan dengan lancar," bebernya.
"Kemudian dari Bireuen ke Sigli juga berjalan dengan baik. Tetapi kami mengakui begitu sampai ke Sigli terjadi ketidakstabilan sistem kelistrikan dari Arun ke Sigli sehingga pembangkit tadi malam sempat padam," sambung dia.
Darmawan menjelaskan, banjir bandang dan longsor yang terjadi di Aceh menyebabkan kerusakan masif di sistem listrik Aceh. Beberapa yang rusak antara lain transmisi antara wilayah Bireuen dengan Arun dengan 6 tower yang roboh dan terbawa arus banjir.
PLN langsung bergerak ke lokasi tower yang runtuh serta melakukan perbaikan. Dampak kerusakan ini membuat pembangkit PLN di Bireuen tidak bisa mengaliri listrik ke Banda Aceh, sehingga Banda Aceh mengalami pemadaman bergilir.
Kerusakan juga terjadi pada transmisi Bireuen menuju Aceh Tengah, Takengon dan Bener Meriah. Dalam upaya perbaikan, di tengah medan yang sulit, PLN menggunakan helikopter untuk mengangkut material tower seberat 35 ton.
"Jarak antara pull logistik kami dengan tower hanya sekitar 2 km, tetapi kami tidak bisa menembus terpaksa menggunakan helikopter, maka material untuk perbaikan tower seberat 35 ton terpaksa diangkut menggunakan helikopter satu per satu. Dan kami akhirnya berhasil mengangkat material dan juga ada tambahan material," tutupnya.
Simak Video 'Korban Meninggal Bencana Sumatera Bertambah Jadi 964':
(ily/hns)










































