Harga minyak dunia naik setelah Amerika Serikat (AS) menyita kapal tanker di lepas pantai Venezuela.Penyitaan ini telah meningkatkan ketegangan antara kedua negara dan menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak ke depannya.
Mengutip Reuters, Kamis (11/12/2025), harga minyak mentah Brent berjangka naik 27 sen, atau 0,4%, menjadi $62,48 per barel pada pukul 0101 GMT. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di $58,79 per barel, naik 33 sen, atau 0,6%.
Para pejabat pemerintahan AS membenarkan pihaknya telah menyita kapal tanker tersebut. Namun pejabat itu tidak menyebutkan nama kapal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan Analis Pasar IG Tony Sycamore, harga minyak mentah WTI diperdagangkan lebih tinggi karena Ukraina menyerang sebuah kapal dari armada bayangan Rusia juga turut mendukung kenaikan tersebut.
"Perkembangan ini kemungkinan akan menjaga harga minyak mentah di atas level dukungan utama kami sebesar US$ 55 hingga akhir tahun, kecuali jika terjadi kesepakatan damai yang tak terduga di Ukraina," kata Sycamore.
Para pedagang dan sumber industri mengatakan bahwa pembeli Asia menuntut diskon besar untuk minyak mentah Venezuela, tertekan oleh lonjakan pasokan minyak yang dikenai sanksi dari Rusia dan Iran serta meningkatnya risiko pemuatan di negara Amerika Selatan tersebut seiring dengan peningkatan kehadiran militer AS di Karibia.
Sementara itu, drone laut Ukraina menembak dan melumpuhkan sebuah kapal tanker yang terlibat dalam perdagangan minyak Rusia saat berlayar melalui zona ekonomi eksklusif Ukraina di Laut Hitam.
Para investor tetap fokus pada perkembangan perundingan perdamaian Ukraina. Para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman mengadakan panggilan telepon dengan Trump untuk membahas upaya perdamaian terbaru Washington untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang mereka sebut sebagai "momen kritis" dalam proses tersebut.
Di bidang kebijakan AS, Federal Reserve yang terpecah belah memangkas suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya pinjaman konsumen dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak.
Lihat juga Video: Harga Minyak Dunia Diprediksi Meroket Usai AS Serang Iran











































