Prabowo: Kita Tidak Impor Solar Lagi Tahun Depan!

Prabowo: Kita Tidak Impor Solar Lagi Tahun Depan!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 16 Des 2025 17:58 WIB
Prabowo: Kita Tidak Impor Solar Lagi Tahun Depan!
Foto: Eva/detikcom
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia tidak akan lagi melakukan impor solar untuk tahun depan. Bahkan, dalam 4 tahun ke depan tidak akan lagi impor BBM secara keseluruhan, baik untuk bensin maupun solar.

Hal ini berdasarkan laporan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Prabowo memaparkan hal ini saat memberikan arahan kepada kepala daerah Papua, di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

"Mulai tahun depan Menteri ESDM laporan kepada saya kita tidak akan impor solar lagi dari luar negeri mulai tahun depan. Kita harapkan dalam 4 tahun Kita juga bisa tidak impor bensin dari luar," ujar Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo juga meminta agar komoditas pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati pengganti bahan bakar minyak (BBM) bisa ditanam di bumi Papua. Mulai dari kelapa sawit, singkong, hingga tebu.

ADVERTISEMENT

Dengan begitu, Indonesia bakal menghemat ratusan triliun karena mengurangi impor BBM dari luar negeri karena bisa mengembangkan bahan bakar nabati.

"Kita keluarkan ratusan triliun buat impor BBM. Kalau kita bisa tanam kelapa sawit, singkong, tebu pakai tenaga surya dan tenaga air berapa ratus triliun kita hemat per tahun? Rp 520 triliun," ujar Prabowo.

Dengan penghematan sebesar itu, Prabowo juga bilang setiap pemerintah kabupaten, kota, hingga provinsi bisa memiliki setidaknya tambahan anggaran Rp 1 triliun.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan Indonesia akan setop impor solar tahun depan. Laporan ini diungkapkan Bahlil di depan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna kemarin.

Bahlil mengungkapkan penyetopan impor solar bisa terwujud dengan rencana akan diresmikannya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan pada Desember 2025.

Menurutnya dengan adanya kilang terbesar ini akan menambah kapasitas produksi sekitar 100 ribu barel per hari untuk solar. Dengan tambahan tersebut, produksi dan konsumsi solar nasional dinilai sudah cukup.

Bahkan Bahlil bilang, meskipun kebijakan pencampuran biodiesel belum didorong hingga B50, Indonesia tetap tidak akan impor solar tahun depan.

"Saya juga melaporkan tentang tahun depan, Bapak Presiden, dengan beroperasinya RDMP Balikpapan menambah kurang lebih sekitar 100.000 lebih barel per day untuk solar. Jadi mulai tahun depan Indonesia tidak lagi melakukan impor solar, karena antara konsumsi dan produksi kita sudah cukup," kata Bahlil dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Senin (15/12) kemarin.

Bahlil bilang proyek kilang ini dan penerapan B50, maka membuat Indonesia surplus solar yang diperkirakan mencapai sekitar 4 juta ton. Dari surplus tersebut akan dikonversi menjadi produk avtur.

"Kita lagi berpikir, kalau memang kita mau dorong ke B50, maka jumlah solar yang surplus kurang lebih sekitar 4 juta ton itu kita akan konversi untuk membuat produk avtur. Sehingga di 2026, insyaallah solar kita sudah clear, avtur-nya juga bisa kita produksi dalam negeri," katanya.

Bahlil juga melaporkan kondisi terkait BBM jenis bensin ke Prabowo. Ia mengatakan untuk tahun depan Indonesia masih akan melakukan impor bensin.

Saat ini, pihaknya tengah memikirkan bagaimana Indonesia bisa terbebas dari impor bensin. Salah satu yang akan di dorong ialah program etanol yang rencana akan dijalankan pada 2027.

Tonton juga video "Prabowo: Kita Tidak Akan Impor Solar Tahun Depan!"

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads