Jelang Nataru, PLN Uji Kesiapan SPKLU di Jalur Lampung-Surabaya

Jelang Nataru, PLN Uji Kesiapan SPKLU di Jalur Lampung-Surabaya

Diffa Rezy - detikFinance
Selasa, 16 Des 2025 20:17 WIB
Jelang Nataru, PLN Uji Kesiapan SPKLU di Jalur Lampung-Surabaya
Foto: PLN
Jakarta -

Deretan mobil listrik terlihat berhenti rapi di sebuah rest area Tol Trans Sumatera. Sejumlah kendaraan membawa keluarga yang baru turun dari kapal di Bakauheni dan bersiap melanjutkan perjalanan menuju Jawa, sementara lainnya memuat koper dan oleh-oleh untuk libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Di area yang sama, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN tampak beroperasi. Kehadiran SPKLU di jalur ini menjadi bagian dari meningkatnya penggunaan kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh selama musim libur.

Di balik pengisian daya yang berlangsung sekitar 30-40 menit, PLN melakukan persiapan berlapis. Mulai dari penambahan jumlah SPKLU, penyiagaan petugas di lapangan, integrasi pemantauan berbasis data, hingga simulasi arus kendaraan di jalur tol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memastikan kesiapan tersebut, PLN menggelar Touring Siaga Kesiapan SPKLU Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui program PLN Mobile EVenture di rute Lampung-Surabaya.

Jejak 2024: Dari 39 SPKLU di Tol Trans Sumatera hingga Rekor Transaksi

ADVERTISEMENT

Pengecekan infrastruktur SPKLU di jalur Lampung-Jawa sendiri telah dilakukan sejak 2024. Pada periode mudik lebaran tahun lalu, PLN menyiagakan 39 unit SPKLU di sepanjang Tol Trans Sumatera dari Lampung hingga Sumatera Selatan. Secara nasional, total SPKLU yang disiagakan mencapai 1.299 unit.

Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, penguatan infrastruktur difokuskan di Lampung sebagai pintu utama Trans Sumatera. PLN UID Lampung menyiapkan 55 unit SPKLU di 34 lokasi strategis serta satu unit SPKLU mobile untuk mengantisipasi lonjakan pengguna. Seluruh fasilitas tersebut tersebar di 13 kabupaten/kota, termasuk pusat kota dan rest area.

Sementara di Tol Trans Jawa, pengecekan dilakukan langsung oleh Wakil Menteri BUMN bersama Direktur Utama PLN pada akhir 2024. Inspeksi ini dilakukan di sejumlah titik, termasuk SPKLU di KM 43A Tol Jakarta-Merak dan beberapa lokasi lain di Trans Jawa untuk memastikan layanan pengisian daya siap melayani arus Nataru.

Hasilnya terlihat pada peningkatan penggunaan. Pada hari ketujuh masa siaga Nataru 2024, PLN mencatat transaksi SPKLU meningkat lebih dari 400 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan total lebih dari 16 ribu transaksi pengisian daya.

Jelang Nataru, PLN Uji Kesiapan SPKLU di Jalur Lampung-SurabayaFoto: PLN

Ledakan Jumlah SPKLU dan Kendaraan Listrik

PLN mencatat jumlah SPKLU meningkat hingga 299% sepanjang 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga akhir 2024, jumlah SPKLU yang dikelola PLN dan mitra berada di kisaran 3.000-3.200 unit yang kemudian bertambah menjadi sekitar 3.500 unit pada 2025 di lebih dari 2.000 lokasi strategis.

Di sisi pengguna, Kementerian Perhubungan mencatat hingga Juni 2025 terdapat sekitar 207.748 kendaraan listrik berbasis baterai yang terdaftar di Indonesia. Dalam RUPTL 2025-2034, PLN memproyeksikan jumlah mobil listrik mencapai sekitar 98 ribu unit pada 2025 yang akan terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ke depan.

Seiring pertumbuhan tersebut, PLN menilai kesiapan infrastruktur pengisian daya menjadi faktor utama untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik, terutama pada periode dengan lonjakan perjalanan seperti Nataru.

Lampung-Surabaya: Koridor Uji Kesiapan di Musim Libur

Touring PLN Mobile EVenture dirancang sebagai uji kesiapan layanan SPKLU di jalur utama Nataru. Konvoi kendaraan listrik bergerak dari Lampung-Merak yang kemudian dilanjutkan melalui Tol Trans Jawa melewati Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, hingga Surabaya.

Di Lampung, SPKLU di rest area dan pusat kota terhubung dengan posko siaga Nataru yang memantau beban listrik, durasi pengisian, serta potensi antrean. Sementara di jalur Tol Jawa, SPKLU di rest area seperti KM 228, KM 379, dan KM 597A menjadi titik pengisian utama bagi pengguna kendaraan listrik.

Rute tersebut disusun berdasarkan data SPKLU Center dan titik dengan tingkat lalu lintas tinggi, sebagaimana tertuang dalam deck konsep Eventure 2025 yang menempatkan SPKLU Center sebagai 'jantung' perjalanan EV.

Bandung, Surapati, dan Lahirnya Simpul 'One Stop EV Charging'

Salah satu simpul penting jaringan SPKLU di jalur ini berada di Bandung. Di Jalan Surapati, PLN mengoperasikan One Stop EV Charging Station yang dilengkapi dua unit SPKLU ultra fast charging, tiga unit medium charging, serta fasilitas pengisian untuk kendaraan listrik roda dua.

Fasilitas ini dirancang sebagai pusat layanan terpadu bagi pengguna kendaraan listrik. Salah satu pengguna, Ratih, menyebut keberadaan SPKLU yang semakin banyak di jalur kota dan tol, serta kesiapan petugas PLN, membuat perjalanan jarak jauh saat Nataru terasa lebih aman dan terencana.

Model layanan serupa juga dikembangkan di sejumlah kota lain, termasuk Yogyakarta dan Surabaya dengan lokasi SPKLU yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat.

Jelang Nataru, PLN Uji Kesiapan SPKLU di Jalur Lampung-SurabayaFoto: PLN

PLN Mobile, Data Real-Time, dan Misi Zero Downtime

Selain infrastruktur fisik, PLN juga mengandalkan sistem digital melalui aplikasi PLN Mobile. Aplikasi ini menampilkan lokasi SPKLU, status ketersediaan, hingga kapasitas daya secara real-time sehingga pengguna dapat merencanakan perjalanan dengan lebih pasti.

Dari sisi operasional, petugas PLN memantau pola penggunaan dan beban puncak melalui sistem pengendalian terpusat. Direktur Retail dan Niaga PLN Adi Priyanto menyatakan PLN menerapkan prinsip zero downtime dalam pengelolaan SPKLU pada periode krusial seperti Nataru agar layanan tetap tersedia tanpa gangguan.

Untuk Nataru 2025/2026, PLN menyiapkan sekitar 4.500 unit SPKLU dan menugaskan ribuan personel yang berjaga selama 24 jam di titik-titik strategis. Touring Lampung-Surabaya dilakukan untuk memastikan data yang ditampilkan di aplikasi sesuai dengan kondisi di lapangan.

Di Antara Kilometer dan Kepercayaan

Touring siaga SPKLU ini menjadi uji langsung kesiapan infrastruktur kendaraan listrik untuk melayani perjalanan jarak jauh selama libur akhir tahun. Melalui kegiatan tersebut, PLN menguji keandalan SPKLU di jalur utama, mulai dari ketersediaan daya, potensi antrean, hingga akurasi data yang ditampilkan di aplikasi PLN Mobile.

Hasil pengujian terlihat dari peningkatan transaksi pengisian daya serta kondisi antrean yang relatif terkendali selama periode siaga Nataru. Sejumlah pengguna juga menyatakan perjalanan jarak jauh dengan kendaraan listrik semakin terencana seiring bertambahnya jumlah SPKLU dan kesiapan petugas di lapangan.

Dari sisi operator, PLN memanfaatkan touring ini untuk mengevaluasi integrasi SPKLU Center dengan sistem digital PLN Mobile sekaligus memetakan titik-titik pengisian yang perlu diperkuat dalam menghadapi peningkatan jumlah kendaraan listrik ke depan.

PLN menilai keberadaan SPKLU di jalur tol dan kawasan strategis menjadi bagian penting dalam mendukung mobilitas masyarakat saat musim libur. Infrastruktur tersebut tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas pengisian daya, tetapi juga sebagai penopang perjalanan jarak jauh kendaraan listrik.

Ke depan, hasil evaluasi ini akan menjadi dasar penguatan layanan SPKLU menjelang puncak arus Natal dan Tahun Baru 2025/2026 seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.




(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads