Satgas Pembangkit Nuklir Mau Dibentuk, Menteri PANRB: Tak Harus Lembaga Baru

Satgas Pembangkit Nuklir Mau Dibentuk, Menteri PANRB: Tak Harus Lembaga Baru

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 18 Des 2025 11:57 WIB
Satgas Pembangkit Nuklir Mau Dibentuk, Menteri PANRB: Tak Harus Lembaga Baru
Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Pemerintah akan segera membentuk satuan tugas percepatan pembangunan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai NEPIO (Nuclear Energy Programme Implementation Organization) Indonesia.

Pembentukan Satgas PLTN dibahas dalam pertemuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini dengan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung, di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (17/12/2025).

Rini mengatakan, NEPIO dibentuk untuk memastikan bahwa seluruh aspek, mulai dari regulasi, keselamatan, pendanaan, hingga kesiapan infrastruktur dan SDM, dapat diorkestrasi secara konsisten sesuai standar internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun demikian, NEPIO tidak harus berbentuk lembaga baru, dapat berupa penguatan atau penetapan mekanisme yang sudah ada," ujar Rini, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (18/12/2025).

ADVERTISEMENT

Rini mengatakan, pengembangan PLTN sejalan dengan arah kebijakan nasional dan Asta Cita butir kedua, yang menekankan pentingnya memperkuat pertahanan dan keamanan, sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, serta pengembangan ekonomi hijau dan biru.

Sejalan dengan kebijakan nasional tersebut, International Atomic Energy Agency (IAEA) melalui Milestones Approach mensyaratkan adanya NEPIO sebagai organisasi pengampu program energi nuklir nasional, yang tidak harus berbentuk lembaga baru.

"Mengingat pengembangan PLTN melibatkan proses yang sangat kompleks lintas sektor, lintas kewenangan, serta berlangsung dalam horizon waktu jangka panjang, maka diperlukan suatu mekanisme koordinasi nasional yang kuat dan terintegrasi yang disiapkan secara cermat dan hati-hati," jelas Rini.

Sementara itu, Wamen ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, PLTN merupakan salah satu opsi strategis dalam peta transisi energi nasional dalam mencapai Net Zero Emission 2060. Menurutnya, PLTN tidak lagi dianggap sebagai opsi terakhir, melainkan sebagai bagian penting dari perencanaan energi nasional.

"PLTN merupakan energi baru yang murah, dan bisa dimanfaatkan untuk menguatkan sistem kelistrikan nasional. Selain itu, penggunaan nuklir juga akan mengurangi pemanfaatan energi listrik berbahan bakar fosil," kata Yuliot.

Namun demikian, ia menekankan bahwa pemanfaatan nuklir sebagai sumber pembangkit listrik harus diimbangi dengan sosialisasi yang masif agar masyarakat memahami manfaat dan aspek keselamatan energi nuklir.

Simak juga Video Putin ke Prabowo: Kami Terbuka Kerja Sama dengan RI di Bidang Nuklir

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads