Dongkrak Kapasitas Listrik, PLTP Wayang Windu Siap Dimodernisasi

Dongkrak Kapasitas Listrik, PLTP Wayang Windu Siap Dimodernisasi

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 21 Des 2025 17:37 WIB
Dongkrak Kapasitas Listrik, PLTP Wayang Windu Siap Dimodernisasi
PLTP Wayang Windu - Foto: Dok. Star Energy Geothermal
Jakarta -

Star Energy Geothermal (SEG), anak perusahaan Barito Renewables bekerja sama dengan ABB meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Wayang Windu di Jawa Barat dengan inisiatif modernisasi yang sedang dilakukan. PLTP tersebut telah memainkan peran penting dalam pasokan listrik Indonesia selama beberapa dekade terakhir.

Listrik yang dihasilkan dari PLTP Wayang Windu memasok jaringan listrik jutaan rumah tangga di Pulau Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Pada 2025, pembangkit listrik panas bumi berkapasitas 230.5 MW itu akan memiliki tiga unit, dengan unit 3 yang saat ini sedang dikembangkan.

"Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi energi panas bumi secara maksimal. Dengan bermitra bersama perusahaan teknologi global yang terdepan seperti ABB, kami memanfaatkan keahlian dan solusi inovatif untuk mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon bagi Indonesia," ujar Group CEO SEG, Hendra Soetjipto Tan dalam keterangan tertulis, Minggu (21/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ABB telah memodernisasi sistem kontrol terdistribusi (Distributed Control System DCS) pada Unit 1 dan 2 Wayang Windu dengan mengaplikasikan ABB Ability Symphony Plus DCS, yang memungkinkan SEG mengelola kebutuhan variabel dari pembangkit listrik panas bumi secara lebih efektif sambil menjaga pasokan listrik yang stabil dan andal.

ADVERTISEMENT

Solusi modernisasi ABB disebut tidak hanya meningkatkan skalabilitas, melainkan juga memungkinkan integrasi tanpa hambatan antara unit yang sudah ada dengan unit yang tengah dikembangkan tanpa memerlukan peningkatan (upgrade) infrastruktur yang signifikan. Selain itu juga menghadirkan system kontrol yang lebih Tangguh pada Unit 1 dan Unit 2.

"Hasilnya, SEG melihat adanya peningkatan stabilitas system, pengurangan waktu henti atau downtime, serta peningkatan efisiensi operasional," ucapnya.

Desain modular Symphony Plus mendukung ekspansi kapasitas di masa mendatang dan mengoptimalkan arsitektur kontrol sehingga mendorong efisiensi biaya dan memperkuat keandalan jangka panjang operasi pembangkit panas bumi SEG.

Sebagai bagian dari kolaborasi ini, ABB juga meningkatkan sistem Human Machine Interface (HMI) untuk Unit 1 dan 2 Wayang Windu, dengan melakukan transisi dari platform Power Generation Portal (HMIPGP) lama atau legacy ke platform Symphony Plus (S+) yang lebih canggih.

Untuk Unit 3, ABB telah mengimplementasikan Symphony Plus DCS sebagai bagian dari upaya ekspansi yang sedang berlangsung di pembangkit tersebut. Peningkatan ini semakin memperkuat kemampuan SEG dalam mendukung pertumbuhan fasilitas di masa depan.

Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan paling menjanjikan di Indonesia. Menurut Asosiasi Panas Bumi Indonesia, negara ini memiliki sekitar 40% cadangan panas bumi dunia yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi, seiring dengan lokasinya di sepanjang Cincin Api Pasifik.

Dari potensi total sekitar 24.000 MW, baru sekitar 10% yang telah dimanfaatkan hingga saat ini. SEG berencana memanfaatkan potensi besar ini dengan terus mengembangkan panas bumi di Wayang Windu, serta mengoperasikan fasilitas panas bumi di Gunung Salak dan Darajat.

"Kami bangga dengan kolaborasi jangka panjang bersama Star Energy Geothermal. Di ABB, kami percaya bahwa teknologi adalah salah satu pengungkit utama untuk menjadikan energi terbarukan, seperti panas bumi sebagai sumber listrik yang andal dan dapat terus dikembangkan di Indonesia," imbuhnya.

Melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN 2020-2024), pemerintah Indonesia telah menetapkan target pemanfaatan kapasitas panas bumi sekitar 7.200 MW pada 2025. Wawasan industri terbaru dari Asia Pacific Energy Transition Readiness Index 2025 yang dilakukan oleh divisi Energy Industries ABB menunjukkan bahwa 87% perusahaan di Indonesia memperkirakan penggunaan energi terbarukan akan meningkat lebih dari 20% dalam lima tahun ke depan, dengan tiga sumber utama berasal dari tenaga surya, tenaga air dan panas bumi.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads