"Sepuluh tahun lalu, transaksi harian kita hanya sebanyak 5-6 juta transaksi saja. 5 Tahun yang lalu, tumbuh jadi 7-10 juta transaksi per hari. Sekarang 15-16 juta transaksi per hari. Bahkan saat Lebaran kemarin sampai 19 juta transaksi per hari," kata Direktur BCA, Suwignyo Budiman ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Ia menjelaskan, meningkatnya frekuensi transaksi harian yang dicatatkan BCA paling kencang diperlihatkan pada layanan berbasis aplikasi telpon pintar alias smartphone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan tinggi juga ditunjukkan dari data transaksi internet banking. Jumlah transaksi meningkat 47,26% dari 541,1 juta transaksi di Juni 2014 menjadi 797,3 juta transaksi di Juni 2016. Dari sisi nilai transaksi menggunakan internet banking tercatat tumbuh 28,76% dari Rp 2,57 triliun di Juni 2014 menjadi Rp 3,31 triliun di Juni 2016.
Bandingkan dengan transaksi di kantor cabang yang pada rentang waktu yang sama jumlah transaksinya justru turun 1,3% dari 88,1 juta transaksi di 2014 menjadi 86,9 juta transaksi di 2016.
Jumlah frekuensi transaksi yang menurun di kantor cabang juga diikuti dengan penurunan nilai transaksi sebesar 1,4% dari Rp 7,31 triliun di 2014 menjadi Rp 7,21 triliun di 2016.
Data tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan pengguna transaksi virtual seperti transaksi melalui mobile bangking dan internet banking berkembang jauh lebih kencang ketimbang layanan di kantor cabang.
"Memang benar transaksi di cabang cenderung flat bahkan sedikit menurun, sedangkan transaksi di internet banking, e-channel dan branchless meningkat. Karena sekarang orang makin nyaman dengan kemudahan pakai fasilitas internet karena bisa diakses pakai handphone. Ke depan kami prediksi transaksi akan lebih banyak melalui mobile dan internet banking," tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa ke depan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas layanan transaksi perbankan berbasis internet.
"Orang ke kantor cabang sekarang hanya untuk setor tunai. Kalau ada teknologi yang bisa langsung setor tunai sedot uang pakai handphone mungkin sudah nggak ada lagi orang yang ke kantor cabang," canda dia. (dna/feb)