LinkAja Targetkan Migrasi Mesin EDC Bulan Ini

LinkAja Targetkan Migrasi Mesin EDC Bulan Ini

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 04 Mar 2019 16:50 WIB
Foto: Screenshoot
Jakarta - LinkAja layanan financial technology (fintech) pembayaran berbasis QR code milik BUMN ini sudah softlaunching pada 3 Maret lalu. LinkAja disebut akan menjadi pesaing GoPay dan OVO dalam sistem pembayaran digital.

Corporate Secretary Bank Mandiri (salah satu pemegang saham LinkAja), Rohan Hafas menjelaskan saat ini layanan e-wallet sudah bermigrasi. Mulai dari TCASH milik Telkomsel, Mandiri E-cash milik Bank Mandiri, UnikQU milik BNI, T-bank milik BRI.

"Sekarang banyak mesin EDC yang diinject satu per satu. Nanti kan LinkAja pakai QR code, ada 1 juta mesin EDC yang bisa diubah secara sentral," kata Rohan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (4/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menyebut dengan migrasi ini maka seluruh layanan e-wallet sudah beralih fungsi ke LinkAja dan kini bisa diunduh di Playstore dan Appstore.

Rohan menjelaskan memang sempat ada masalah sulit didownload ketika migrasi dari TCASH ke LinkAJa. Namun hal tersebut adalah masalah teknis karena banyaknya animo masyarakat yang ingin menggunakan.

"Ya waktu di awal ada sedikit beban overload dari animo masyarakat yang ingin download. Sudah teratasi sekarang," jelas dia.

Deputi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro menjelaskan saat ini jika ada kekurangan dari LinkAja akan segera disempurnakan. "Apapun kalau ada kekurangan pasti akan disempurnakan, tapi ini sekarang sudah bisa digunakan untuk belanja," imbuh dia.


Dengan penggabungan ini diharapkan BUMN lebih bisa bersaing dengan OVO dan Go-Pay dan maksimal menggarap nasabah dan pelanggan Telkomsel. Saat ini pelanggan T-Cash 30 juta pelanggan sementara pelanggan Telkomsel mencapai 200 juta orang. Bank BUMN juga rata-rata memiliki jumlah nasabah di atas 10 juta orang.

"Kita gabung, agar bisa efisien. Jadi promosinya bisa bersama-sama dan tidak duplikasi," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo. (kil/zlf)

Hide Ads