Pasalnya tidak ada Survei dan tatap muka yang dilakukan antara Perusahaan dan pelaku usaha. Apa saja tipsnya supaya usaha kecil ini bisa lancar saat mengajukan pijaman di Fintech?
Founder & Creative Director Buttonscarves Linda Anggreaningsih mengungkapkan pelaku usaha yang ingin mendapatkan pendanaan bisa mulai menyiapkan dengan merapikan pencatatan keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan pencatatan baik manual dan digital merupakan hal yang sangat penting. Hal ini agar bisa memperhitungkan prospek bisnis ke depannya.
Selain itu mengutip CNBC Indonesia, Jonathan Bryan, Chier Marketing Officer KoinWorks, meminta pelaku UKM cermat mengajukan pinjaman ke fintech. Penting juga diperhatikan menjamurnya fintech ilegal yang tidak memiliki izin pendaftaran dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Fintech seperti ini tidak menjalankan praktik pinjam meminjam sesuai ketentuan yang berlaku.
"Jadi, kebutuhan pinjaman online memang ada di masyarakat. Sekarang ini hanya bagaimana calon peminjam menyikapinya. Pastikan menentukan jenis produk pinjaman mana yang paling cocok dengan kebutuhan," tutur Jonathan
Sementara Founder Suasana Kopi Panji Aditya mengungkapkan mengajukan pendanaan di Layanan Keuangan berbasis teknologi KoinWorks adalah untuk pengembangan usaha karena dinilai lebih mudah dalam prosesnya.
"Sebagai pelaku usaha, saya berkeingnan untuk terus berupaya mengembangkan usaha dan menilai pembiayaan ini akan membantu usaha pengembangan Suasana Kopi," ujarnya.
Dengan pinjaman uang di Fintech itu maka Pengembangan toko bisa menjadi lebih mudah dan bisa membuka toko di Wilayah baru. Selain itu Sebelum mengajukan pinjaman bisa dilihat perizinan dari regulator OJK.
(kil/hns)