"Setelah membebaskan biaya selama dua tahun lebih, mulai Maret 2020 OVO akan mengenakan biaya administrasi Rp1.000,- untuk layanan isi ulang (top up) saldo OVO melalui rekening bank. Biaya ini sangatlah kompetitif, dan merupakan bentuk komitmen OVO untuk terus mendukung sistem pembayaran digital Indonesia yang inklusif dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus tetap memastikan kualitas layanan yang terpercaya dan aman bagi pengguna," terang Karaniya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2020).
Dia menjelaskan pengenaan biaya top up ini juga sebelumnya telah dilakukan oleh penyelenggara jasa sistem pembayaran elektronik (e-money dan e-wallet) lain. Di sisi lain, isi ulang melalui pengemudi Grab masih gratis.
Baca juga: Pengumuman! Isi Ulang OVO Bayar Rp 1.000 |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, dalam menghadirkan layanan top up ini, OVO bekerja sama dengan berbagai mitra seperti bank, penyelenggara switching, dan merchant di mana OVO sebagai perusahaan dikenakan biaya.
"Jadi, biaya top ini kami terapkan semata untuk mengurangi beban operasional dan infrastruktur kami. Langkah ini kami tempuh, sesuai dengan arahan regulator kepada semua penyelenggara fintech untuk mulai mewujudkan model bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Dengan demikian, OVO dan para penyelenggara e-wallet lainnya dapat terus melakukan edukasi dan mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia," ujarnya.
(kil/hns)