Garap Pasar Asia, Allianz Bidik Fintech di RI

Garap Pasar Asia, Allianz Bidik Fintech di RI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 08 Mar 2021 22:42 WIB
Logo Allianz di gedung Allianz, Jl rasuna Said Jakarta
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Allianz X yang merupakan unit investasi digital perusahaan asuransi asal Jerman Allianz berencana untuk berpartisipasi dalam pembiayaan Seri C dari fintech WeLab. Dikutip dari situs Allianz.com, WeLab merupakan fintech yang berbasis di Hong kong dan akan disuntikkan dana sebesar US$ 75 juta.

Selain WeLab, Allianz X memang sedang membidik perusahaan-perusahaan serupa yang sedang berkembang di Asia termasuk Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Sejak didirian pada 2013 lalu WeLab memang telah mantap menjadi penyedia layanan keuangan digital terkemuka di Asia.

Layanannya antara lain perbankan digital, pinjaman untuk swasta hingga peer to peer lending. WeLab saat ini beroperasi di Hong Kong, China mainland dan Indonesia. Allianz X juga telah melakukan sejumlah investasi seperti di Halodoc, 99.co, pialang real estate digital dan GoJek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Allianz X Nazim Cetin mengungkapkan dalam waktu relatif singkat, WeLab telah membangun platform yang kuat untuk layanan keuangan digital di Asia.

"Investasi WeLab sangat menjanjikan bagi Allianz baik secara ekonomi dan bersama mitra kami di Allianz, kami harap bisa memaksimalkan kemitraan strategis ini," jelas dia, dikutip dari situs Allianz.com, Senin (8/3/2021).

ADVERTISEMENT

Founder dan CEO Group WeLab Simon Loong mengungkapkan saat ini WeLab fokus memberikan solusi teknologi canggih kepada pelanggan di Asia. Kemudian Head of Asia Pacific Allianz Global Investors Desmond Ng mengungkapkan Asia adalah rumah bagi beberapa pasar perbankan yang dinamis di dunia. Hong Kong khususnya adalah pasar besar.

"Dengan simpanan bank per kapita tertinggi kedua di dunia. Ini sangat menarik, kerja sama strategis potensial dengan WeLab menghadirkan peluang menarik bagi Allianz Global Investors sebagai bagian integral dari strategi pertumbuhan di Asia," jelas Desmond.

(kil/hns)

Hide Ads