Seberapa Aman Bitcoin Cs Jadi Tabungan Masa Depan?

Seberapa Aman Bitcoin Cs Jadi Tabungan Masa Depan?

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 19 Mei 2021 15:03 WIB
VANCOUVER, BC - OCTOBER 29: Gabriel Scheare uses the worlds first bitcoin ATM on October 29, 2013 at Waves Coffee House in Vancouver, British Columbia. Scheare said he just felt like being part of history. The ATM, named Robocoin, allows users to buy or sell the digital currency known as bitcoins. Once only used for black market sales on the internet, bitcoins are starting to be accepted at a growing number of businesses. (Photo by David Ryder/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Getty Images
Jakarta -

Pandemi COVID-19 berhasil membuat banyak masyarakat Indonesia berinvestasi. Dari instrumen pasar saham, produk keuangan, logam mulia, dan yang teranyar ada uang kripto seperti bitcoin cs.

Pasar uang kripto berhasil menarik minat banyak orang dikarenakan keuntungan yang berasal dari kenaikan harga koinnya naik drastis. Ditambah lagi pengusaha top dunia pun ikut bermain, salah satunya Elon Musk.

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan uang kripto bisa menjadi instrumen investasi. Sebab, menurutnya kegiatan investasi pada dasarnya upaya menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan atau return di mana depan. Sementara instrumen investasi adalah untuk melindungi aset yang dimilikinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika dilihat dari kedua terminologi tersebut maka uang kripto dapat dijadikan sebagai instrumen investasi," kata Reza saat dihubungi detikcom, Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Meski bisa sebagai instrumen investasi, Reza menilai uang kripto seperti bitcoin cs tidak masuk dalam daftar investasi konvensional seperti deposito, emas, valas, properti, obligasi, maupun saham.

ADVERTISEMENT

Jika dilihat dari sisi keuntungan, Reza mengatakan investasi uang kripto bisa lebih menguntungkan. Sebab kenaikan harganya sangat tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Apalagi saat ini, pamor bitcoin cs sedang naik daun.

Namun demikian, Reza menyebut dibalik keuntungan yang besar terdapat banyak risiko yang harus ditanggung oleh para penanam modal. Risiko itu muncul karena liarnya pergerakan mata uang kripto dan buktinya sudah banyak seperti cerita-cerita tentang trader yang frustasi karena rugi besar.

Oleh karenanya, banyak yang menyarankan bagi para calon investor di pasar uang kripto harus memiliki tanggung jawab atas tindakannya. Ketika bertransaksi, sebaiknya mempelajari cara membaca indikator chart.

"Kalau terkait dengan risiko, sama-sama berisiko. Tapi, secara umum uang kripto bisa lebih berisiko karena tidak ada underlying asset yang mendasarinya," ungkapnya.

(hek/eds)

Hide Ads