Terungkap! Ini 3 Kelemahan Bitcoin yang Kamu Wajib Tahu

Terungkap! Ini 3 Kelemahan Bitcoin yang Kamu Wajib Tahu

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 18 Jun 2021 08:59 WIB
Employees work on bitcoin mining computers at Bitminer Factory in Florence, Italy, April 6, 2018. Picture taken April 6, 2018. REUTERS/Alessandro Bianchi
Foto: Reuters
Jakarta -

Uang kripto paling populer di dunia, Bitcoin ternyata memiliki beberapa kekurangan. Profesor ekonomi di Cornell University, Eswar Prasad mengatakan menambang Bitcoin buruk bagi lingkungan. Aset kripto tersebut juga dianggap tidak berfungsi dengan baik sebagai mata uang.

Salah satu aspek yang menarik adalah bahwa uang kripto lain telah menemukan solusi untuk mengatasi beberapa kelemahan Bitcoin.

Berikut 3 kelemahan Bitcoin dirangkum detikcom dari CNBC:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Merusak lingkungan

Penambangan Bitcoin mengacu pada proses intensif energi yang diperlukan untuk menghasilkan koin baru dan memastikan jaringan pembayaran aman dan terverifikasi.

Listrik yang digunakan saat transaksi divalidasi pada blockchain Bitcoin, serta proses penambangan, kata Prasad tentu saja tidak baik untuk lingkungan.

ADVERTISEMENT

CEO Tesla Elon Musk bulan lalu juga mengatakan bahwa perusahaan mobil listriknya akan berhenti menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran karena masalah lingkungan.

Kemudian dia mengatakan dalam cuitannya bahwa Tesla akan menerima Bitcoin dalam transaksi jika dapat mengonfirmasi penggunaan energi yang masuk akal dan bersih oleh para penambang.

Penambang kripto menggunakan komputer yang dibuat khusus untuk menyelesaikan persamaan matematika kompleks yang secara efektif memungkinkan transaksi koin dilakukan.

Namun, seluruh proses yang digunakan untuk membuat Bitcoin membutuhkan banyak energi dan dapat menghabiskan lebih banyak daya daripada seluruh negara seperti Finlandia dan Swiss, menurut Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index.

Di sisi lain, menurut Prasad, Ethereum sebagai kripto terbesar kedua yang terkadang dipandang sebagai alternatif dari Bitcoin hadir dengan metode penambangan berbeda yang membutuhkan lebih sedikit energi.

2. Tidak jamin kerahasiaan identitas

Awal bulan ini, pejabat penegak hukum AS mengatakan bahwa mereka dapat memulihkan US$ 2,3 juta dalam bentuk Bitcoin yang dibayarkan kepada kelompok siber kriminal yang terlibat dalam serangan ransomware di Colonial Pipeline pada bulan Mei.

FBI mengatakan agennya dapat mengidentifikasi dompet mata uang virtual yang digunakan peretas untuk mengumpulkan pembayaran dari Colonial Pipeline.

"Ide utama Bitcoin... adalah untuk memberikan nama samaran," kata Prasad.

"Tetapi ternyata jika Anda sering menggunakan Bitcoin, dan terutama jika Anda menggunakan Bitcoin untuk mendapatkan barang dan jasa nyata, maka pada akhirnya menjadi mungkin untuk menautkan alamat atau identitas fisik Anda ke identitas digital Anda," jelasnya.

Yang menarik, katanya, adalah ada kripto lain yang mencoba memperbaiki ini dan menawarkan lebih banyak anonimitas. Dia menyoroti Monero dan Zcash sebagai beberapa contoh.

"Jadi Bitcoin benar-benar telah memulai sesuatu dari pencarian alternatif yang lebih baik dan orang-orang tampaknya mencari alat tukar yang tidak mengharuskan mereka melalui lembaga tepercaya seperti pemerintah atau bank komersial, tetapi tidak cukup sampai di sana," kata Prasad.

3. Tidak berfungsi dengan baik sebagai mata uang

Secara teori, Bitcoin seharusnya menyediakan media pertukaran anonim dan efisien tetapi tidak berhasil dalam hal itu menurut Prasad.

Sebaliknya, koin digital tersebut dianggap lambat dan tidak praktis untuk membayar barang dan jasa, dan pasar sangat fluktuatif. Bitcoin rentan terhadap perubahan besar dalam volatilitas, seperti yang terlihat dari penurunan 30% dalam satu hari pada bulan lalu.

"Jadi Anda bisa membawa Bitcoin ke toko dan suatu hari mendapatkan secangkir kopi dan hari lain dengan bitcoin yang sama dapat memanjakan diri Anda dengan makanan mewah. Jadi itu tidak bekerja dengan baik untuk alat tukar," katanya.


Hide Ads