Induk perusahaan Kredivo, FinAccel mendapatkan investasi dari tiga perusahaan yakni MDI Ventures, Cathay Innovation, dan Endeavour Catalyst. Investasi yang diberikan totalnya mencapai US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun (kurs Rp 14.333).
Tiga perusahaan itu berinvestasi melalui skema Private Investment in Public Equity (PIPE). Dana yang didapat itu nantinya akan digunakan memperkuat persiapan rencana penawaran umum saham perdana (IPO) perusahaan melalui skema SPAC.
CEO dari anak usaha Telkom Indonesia, MDI Ventures, Donald Wihardja berharap ke depannya bisa meningkatkan kerjasama dengan Kredivo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak investasi pertama MDI di putaran Seri B perusahaan, kami terus sama dengan visi manajemen untuk membangun platform kredit konsumen digital berbasis AI terbesar di negara ini, menggunakan data alternatif. Kami berharap dapat lebih memperdalam kemitraan strategis dan komersial kami dengan Kredivo dari waktu ke waktu," kata dia dalam keterangan pers, Kamis (30/9/2021).
Dalam keterangan tersebut disampaikan juga FinAccel mengumumkan tiga anggota Dewan Komisaris baru. Tiga orang itu adalah Arsjad Rasjid, Darmin Nasution, dan Karen Brooks. Namun, nama-nama itu masih menunggu persetujuan regulator.
Baca juga: Kredivo Ekspansi Bisnis PayLater ke Vietnam |
Sebagai informasi, Arsjad Rasjid sendiri adalah seorang pebisnis terkemuka di Indonesia. Dia adalah Presiden Direktur (CEO) Indika Energy dan juga menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia).
Lalu, Darmin Nasution adalah salah satu ekonom RI. Dia juga mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dari 2015-2019 dan Gubernur Bank Indonesia dari 2010-2013.
Sementara Karen Brooks, mantan diplomat AS yang bertugas di Staf Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih. Secara luas dianggap sebagai salah satu pakar Asia terkemuka di AS. Dia memiliki lebih dari satu dekade pengalaman investasi dengan ekuitas swasta dan hedge fund terkemuka.
Ketiganya mengaku bangga bisa bergabung dengan Kredivo guna mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
"Sistem penilaian kredit yang inovatif dan bertenaga AI dari Kredivo telah memungkinkannya untuk melayani hampir 4 juta pelanggan hingga saat ini, dan kami yakin Kredivo siap untuk memberikan dampak bagi puluhan juta pelanggan selama beberapa tahun ke depan. Sebagai Dewan, kami berkomitmen untuk membantu Kredivo mencapai tujuan ini," tutur mereka.