Angin segar terus berhembus untuk Bitcoin. Pasalnya selama seminggu terakhir, harga aset kripto terbesar di dunia ini naik sekitar 15%. Harga Bitcoin pada Selasa (5/10) menembus US$ 50.000 atau sekitar Rp 715 juta (kurs Rp 14.300), pertama kali sejak awal September.
Meskipun tidak ada katalis khusus yang mendorong lonjakan Bitcoin baru-baru ini, CoinShares mencatat bahwa saat ini terdapat banyak investor yang telah menanamkan uangnya ke dalam uang kripto selama tujuh minggu terakhir.
"Kami percaya perubahan haluan yang menentukan dalam sentimen ini disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan pada kelas aset di antara investor," kata CoinShares dalam sebuah laporan dikutip dari CNN, Rabu (6/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan kepercayaan itu telah mendorong Bitcoin untuk reli hampir 20% dalam seminggu terakhir. Mata uang kripto top lainnya, termasuk Ethereum, Binance, Solana, dan Dogecoin telah mencetak rekor sebelumnya.
Sedangkan menurut pakar lain, ada beberapa kekhawatiran makro baru-baru ini yang telah menyeret turunnya harga saham sehingga meningkatkan harga Bitcoin.
"Ketakutan terhadap inflasi mendorong kebangkitan kripto, dan saya tidak berpikir itu akan hilang dalam waktu dekat," kata Chris Kline, chief operating officer dan salah satu pendiri Bitcoin IRA.
(ara/ara)