Apa Bedanya Stablecoin dengan Kripto Lain? Ini Penjelasannya

Apa Bedanya Stablecoin dengan Kripto Lain? Ini Penjelasannya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 28 Okt 2021 10:37 WIB
VANCOUVER, BC - OCTOBER 29: Gabriel Scheare uses the worlds first bitcoin ATM on October 29, 2013 at Waves Coffee House in Vancouver, British Columbia. Scheare said he just felt like being part of history. The ATM, named Robocoin, allows users to buy or sell the digital currency known as bitcoins. Once only used for black market sales on the internet, bitcoins are starting to be accepted at a growing number of businesses. (Photo by David Ryder/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Getty Images

Mengingat anonimitas pedagang kripto dan potensi pencucian uang, pendanaan teroris, dan penghindaran pajak, bank tidak tertarik untuk memiliki perusahaan seperti itu di pembukuan mereka.

"Penambang Bitcoin dan pertukaran Bitcoin, setiap orang membutuhkan cara untuk menggunakan dolar AS tanpa harus menggunakan sistem perbankan," kata McKeon.

Sementara aktivitas ilegal lainnya masih menjadi masalah, pasar kripto telah tumbuh terlalu besar untuk diabaikan oleh industri perbankan dan sejumlah pemerintahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, saat ini banyak raksasa perbankan dan regulator yang sudah mulai terlibat dengan stablecoin. Bahkan sejumlah bank sentral dari beberapa negara sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menciptakan mata uang digital mereka sendiri.



Simak Video "Sejuta Cara Pemerintah China Bikin Bitcoin Babak Belur"
[Gambas:Video 20detik]

(ara/ara)

Hide Ads