Ketika pasar global sedang jatuh sejak minggu lalu akibat munculnya varian baru COVID-19 Omicron, salah satu kripto dengan nama yang sama justru naik tinggi.
Tidak jelas kapan token Omicron tersebut diluncurkan, namun berdasarkan data dari CoinGecko, kripto ini sudah terdaftar dan mulai diperjualbelikan sejak 8 November lalu.
Mengutip CNN, Selasa (30/11/2021), harga token digital yang juga bernama Omicron ini sempat mengalami kenaikan hampir sepuluh kali lipat sejak Jumat (26/11) hingga Senin (29/11) pagi kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa harga kripto ini mulai melambung tinggi setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) menamai varian baru COVID-19 sebagai Omicron.
Berdasarkan laporan dari CoinGecko, pada Senin pagi kemarin kripto ini sempat mencapai nilai US$ 688 per tokennya, sebelum akhirnya jatuh sebanyak 75%. Sementara itu, saat ini Token Omicron tersebut tengah diperdagangkan sekitar US$ 371.
Sedangkan di sisi lain, sama seperti kondisi pasar global yang memburuk akibat munculnya varian baru ini, harga Bitcoin dan sejumlah mata uang kripto lainnya juga sedang mengalami 'hari terburuknya' sejak Jumat kemarin.
Nilai Bitcoin turun lebih dari 8% karena banyaknya investor yang mulai menjual berbagai aset kripto miliknya agar dapat berinvestasi di tempat yang dianggap 'aman' seperti dolar.
(ara/ara)