Untuk kedua kalinya pada tahun ini Iran memerintahkan penutupan pusat penambangan kripto di negaranya. Larangan ini diberlakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketegangan pada pembangkit listrik.
Mengutip Bloomberg, Rabu (29/12/2021), hal ini disampaikan Mostafa Rajabi Mashhadi selaku direktur Iran Grid Management Co. yang merupakan perusahaan pembangkit listrik negara.
Rajabi Mashhadi menjelaskan bahwa larangan penambangan kripto ini akan berlaku hingga 6 Maret 2022. Dengan adanya larangan ini pemerintah Iran bisa mengamankan 209 megawatt (MW) listrik yang nantinya dapat digunakan untuk konsumsi di sektor rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang juga akan menindak penambangan kripto ilegal, baik yang dilakukan individu di rumah ataupun unit industri skala besar. Sebab para penambang tanpa izin ini dapat mengkonsumsi lebih dari 600 MW listrik saat melakukan aktivitasnya.
Tidak hanya menutup penambangan kripto, upaya penghematan listrik lainnya juga akan dilakukan oleh negara tersebut, termasuk mematikan lampu jalan di beberapa daerah dan mengatur konsumsi listrik di perkantoran.
(ara/ara)