Harga Bitcoin melonjak. Kenaikannya mencapai 2,5% menjadi US$ 37.250 atau Rp 533,6 juta (kurs Rp 14.327).
Mengutip Reuters, Selasa (25/1/2022), kenaikan harga Bitcoin membawa angin segar. Kripto tersebut meninggalkan level terendah dalam enam bulan terakhir di angka US$ 32.951 pada 23 Juli 2021. Namun, masih jauh dari harga rekor US$ 69.000 pada November 2021.
Penurunan harga Bitcoin akhir-akhir ini dipengaruhi oleh konflik antara Rusia dan Ukraina serta pertemuan Federal Reserve minggu ini. Belum jelas apa isi pertemuan itu, namun diperkirakan ada pembahasan mengenai kenaikan suku bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis mengungkap, saat ini Bitcoin memang dalam kondisi kritis. Investor diwanti-wanti jika melakukan penjualan terus-menerus diyakini harga Bitcoin akan sulit naik.
Aset kripto sebanyak US$ 465 juta sudah dicairkan dalam 24 jam terakhir, menurut data dari Coinglass. Sedangkan US$ 167 juta di antaranya merupakan Bitcoin.
Kripto lainnya, seperti Ethereum turun 3,5% ke US$ 2.451, setelah mencapai level terendah sejak 27 Juli.
(ara/ara)