'Demam' NFT, Pria Ini Jual Motor di OpenSea Rp 712 Juta

'Demam' NFT, Pria Ini Jual Motor di OpenSea Rp 712 Juta

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 26 Jan 2022 16:40 WIB
Ilustrasi NFT non fungible token
Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawf8
Jakarta -

Demam non-fungible token (NFT) masih berlanjut. Apalagi Ghozali Everyday sudah membuktikan keberhasilannya menjual koleksi foto selfie-nya di OpenSea dengan meraup Rp 1,5 miliar.

NFT yang dijual di platform seperti OpenSea pun semakin bermacam-macam tak terbatas pada karya digital, melainkan sudah meluas ke benda fisik seperti yang dilakukan oleh Agus Artemis. Founder Cryptoiz itu menjual motor Kawasaki W175 yang dimodifikasi.

Dia mengatakan motor tersebut dilelang senilai 20 Ethereum (ETH) atau setara Rp 712,5 juta berdasarkan nilai ETH terkini. Sedangkan harga motor tersebut berdasarkan manufacturer suggested retail price (MSRP) atau harga eceran resmi dibanderol Rp 30 jutaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya coba tawarkan 20 Ethereum. (Penawaran) baru hari kemarin dan mungkin berjalan sampai minggu depan karena itu sistem lelang, di OpenSea," katanya kepada detikcom, Rabu (26/1/2022).

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa dia menjual NFT beserta motornya secara fisik. Jadi NFT yang dia jual adalah lisensi atau smart contract atas kepemilikan sepeda motor custom yang dia buat kepada pembeli.

ADVERTISEMENT

Pada mulanya dia memodifikasi Kawasaki W175 miliknya dengan tema Bitcoin untuk komunitas yang dia dirikan, yaitu Cryptoiz. Alasannya menjualnya di platform NFT adalah mengedukasi masyarakat bahwa NFT tidak harus melulu karya digital.

"Nah saya mencoba mengedukasi ke masyarakat bahwa di NFT itu nggak harus menjual yang berbentuk digital seperti desain, audio, tapi dia bisa dikaitkan kepada benda fisik," sebutnya.

Lanjut dia, tentu tidak semua benda fisik layak diperdagangkan di platform NFT. Benda fisik yang hendak dijual harus mempunyai nilai tertentu, seperti sejarah, keunikan, latar belakang, atau siapa pemiliknya.

Lihat juga video 'Ini Loh Caranya NFT Laku Seperti Ghozali Everyday':

[Gambas:Video 20detik]



Dia mencontohkan sebuah tweet dari seseorang yang dijadikan NFT dan berhasil dijual mahal. Itu bisa terjadi karena tweet tersebut punya nilai lebih, entah cerita di baliknya atau sosok pemilik akunnya. Hal yang sama juga bisa berlaku untuk benda fisik.

"Saya gunain motor itu untuk menjadi salah satu contoh bahwa benda fisik yang memiliki nilai historis atau sejarah itu bisa saja di-NFT-kan," jelasnya.

Lanjut Agus, kelebihan menjual karya di platform penjualan NFT maka benda yang dijual akan terdata di sistem blockchain sehingga akan ketahuan karya tersebut sudah pernah dibeli di harga berapa.

Selain itu menjual NFT juga ada royaltinya. Misalnya saat motor yang dia jual sudah laku, kemudian pemilik barunya menjualnya ke orang lain, dia sebagai pemilik pertama akan mendapatkan royalti dengan besaran yang sudah diatur di awal.

"Itu kalau dibayarnya via blockchain, via NFT, saya tetap dapat royalti seperti yang saya setting di awal misalkan 5%, itu sudah automatic secara sistem, saya sudah mendapatkan itu tanpa harus mengurusi ini itu karena itu sudah secara sistem, secara kode itu sudah diatur sedemikian rupa," tambah Agus.


Hide Ads