Jakarta -
Semakin tenarnya aset kripto di Indonesia, membuat jumlah investornya semakin bertambah. Bahkan kabarnya emak-emak juga sudah ikut terjun gegara token milik Anang Hermansyah, ASIX.
Sayangnya saat heboh kemarin, banyak investor yang berteriak rugi. Kabarnya juga ada emak-emak yang meminta uangnya dikembalikan karena nilai aset kriptonya susut.
Dari kejadian itu banyak pihak yang menilai investasi di kripto tidak diperuntukan bagi emak-emak. Minimnya pengetahuan dan volatilitas yang tinggi dari aset kripto membuat instrumen ini dinilai berbahaya bagi ibu rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra tak sependapat dengan pandangan itu. Investasi tidak dibatasi dengan gender. Apalagi sudah terbukti di pasar saham dan pasar uang jumlah investor wanita semakin bertambah.
"Enggak lah, investasi bukan masalah gender, bukan masalah pola, semua bisa masuk ke investasi apa aja. Sekarang banyak tuh investor di saham juga banyak yang perempuan, di forex juga banyak. Jadi siapa aja bisa masuk yang penting memahami dulu, mempelajari juga di awal," tuturnya saat dihubungi detikcom, Minggu (13/2/2022).
Emak-emak maupun investor newbie menurut Ariston harus membekali dirinya terlebih dahulu sebelum masuk ke instrumen investasi termasuk kripto. Dia mengimbau agar mempelajari dulu karakter dari aset kripto yang memiliki volatilitas harga sangat tinggi.
Jika sudah mempelajari kripto, maka investor bisa mencocokan dengan karakter dirinya sendiri. Jika berkarakter berani mengambil risiko besar maka seharusnya volatilitas harga aset kripto bisa diterima dengan baik.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Ariston juga menilai, instrumen investasi dengan karakter risiko yang besar belum tentu tidak cocok dengan investor pemula. Sebab bisa jadi investor pemula memang memiliki karakter yang berani mengambil risiko besar dengan harapan bisa mendapatkan return yang besar pula.
"Itu tergantung dari tujuan investasi di awal. Investor pemula tapi kalau dia punya ambisi yang besar mencari investasi yang return-nya besar tapi ya risikonya juga besar. Jadi tergantung dari karakter investor itu sendiri. Tapi karena dia pemula ya tentu dia harus mempelajari dulu, jangan main masuk aja," tegasnya.
Seiring dengan semakin tenarnya dunia kripto di Indonesia, aset-aset kripto buatan anak Indonesia juga semakin bermunculan. Terbaru dan yang belakangan ini bikin heboh adalah token kripto ASIX milik Anang Hermansyah.
Plt Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana menilai, munculnya aset-aset kripto made in Indonesia merupakan hal yang positif. Sepanjang sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, aset kripto buatan dalam negeri dapat diperdagangkan.
Bappebti melihat masa depan aset kripto buatan Indonesia cukup cerah. Potensi dan inovasi yang dimiliki anak bangsa serta potensi pasar di Indonesia sangat besar dan terus bertumbuh.
Dalam beberapa tahun ini, beberapa Aset Kripto buatan anak bangsa sudah dipasarkan di beberapa pasar global, dan ada yang sudah terdaftar dalam Peraturan Bappebti Nomor 7 tahun 2020.
Namun Wisnu menghimbau masyarakat memahami terlebih dahulu mekanisme dan risiko sebelum memutuskan berinvestasi aset kripto.
"Masyarakat juga harus memastikan jenis aset kripto yang secara legal telah ditetapkan oleh Bappebti dan dipastikan diperdagangkan pada calon pedagang fisik aset kripto yang telah memiliki tanda daftar dari Bappebti," ucap Wisnu dalam keterangan resmi.