Binance Tolak Permintaan Ukraina Blokir Semua Investor Kripto Rusia

Binance Tolak Permintaan Ukraina Blokir Semua Investor Kripto Rusia

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 02 Mar 2022 13:54 WIB
Ilustrasi Binance
Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Binance mengatakan akan memblokir akun orang Rusia yang telah diberikan sanksi. Tetapi salah satu platform perdagangan uang kripto terbesar di dunia itu tidak akan semena-mena membekukan akun semua pengguna asal Rusia.

Komentar itu muncul setelah Wakil Perdana Menteri Ukraina meminta platform perdagangan mata uang kripto utama untuk memblokir semua akun pengguna Rusia.

"Kami tidak akan secara sepihak membekukan jutaan akun pengguna yang tidak bersalah," kata juru bicara Binance kepada CNBC, disadur detikcom, Rabu (2/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kripto dimaksudkan untuk memberikan kebebasan finansial yang lebih besar bagi orang-orang di seluruh dunia. Untuk secara sepihak memutuskan untuk melarang akses orang ke kripto mereka akan bertentangan dengan alasan mengapa kripto ada," sambungnya.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov diketahui pada hari Minggu meminta bursa utama perdagangan kripto memblokir akses pengguna Rusia.

ADVERTISEMENT

"Sangat penting untuk membekukan tidak hanya alamat yang terkait dengan politisi Rusia dan Belarusia, tetapi juga untuk menyabotase pengguna biasa," kata Fedorov dalam sebuah tweet.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Rusia terus menyerang kota-kota besar di seluruh Ukraina, tetapi pasukan negara itu diyakini sebagian besar telah menahan kemajuan Rusia.

AS dan Uni Eropa telah menanggapi dengan sanksi yang menargetkan bank-bank Rusia, utang negara, lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putin itu sendiri. Rubel Rusia terperosok akibat sanksi yang diberikan.

"(Binance) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kami mengambil tindakan terhadap mereka yang memiliki sanksi yang dikenakan terhadap mereka sambil meminimalkan dampak pada pengguna yang tidak bersalah," ujar Binance.

"Jika komunitas internasional memperluas sanksi itu lebih jauh, kami akan menerapkannya secara agresif juga," tambah juru bicara perusahaan.

Binance mengatakan akan memblokir akun setiap individu dalam daftar sanksi dan memastikan bahwa semua sanksi dipenuhi secara penuh.

CNBC juga menghubungi bursa uang kripto besar lainnya untuk menanyakan apakah mereka akan membekukan akun pengguna Rusia, tetapi belum mendapat tanggapan.

CEO Kraken, Jesse Powell yang merupakan pedagang uang kripto besar lainnya mengatakan bahwa perusahaannya tidak dapat membekukan akun orang Rusia tanpa persyaratan hukum untuk melakukannya.

KuCoin, pertukaran mata uang kripto lainnya, mengatakan kepada CNBC bahwa mereka tidak akan membekukan akun pengguna Rusia.

"Sebagai platform netral, kami tidak akan membekukan akun pengguna mana pun dari negara mana pun tanpa persyaratan hukum. Dan pada saat yang sulit ini, tindakan yang meningkatkan ketegangan yang berdampak pada hak orang yang tidak bersalah tidak boleh didorong," kata CEO KuCoin, Johnny Lyu.

Namun, Dmarket, sebuah platform yang memungkinkan orang untuk memperdagangkan item dalam game virtual, mengatakan telah memutuskan semua hubungan dengan Rusia dan Belarus karena invasi ke Ukraina.

Perusahaan mengatakan pengguna dari Rusia dan Belarus dilarang mendaftar ke Dmarket dan akun pengguna dari negara tersebut telah dibekukan. Rubel Rusia telah dihapus dari platform.

Halaman 2 dari 2
(toy/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads