Aset kripto kini diawasi ketat Komisi Uni Eropa. Hal itu terjadi karena kecurigaan aset kripto jadi jalan keluar dari sanksi ekonomi kepada Rusia usai melakukan invasi ke Ukraina.
Dilansir dari CNN, Jumat (4/3/2022), Komisi Eropa sedang mempelajari apakah aset kripto digunakan untuk mengatasi sanksi keuangan yang dikenakan pada bank-bank Rusia.
Nyatanya, volume perdagangan antara rubel Rusia dan aset kripto Tether melonjak pada hari Senin kemarin setelah mata uang lokal jatuh ke rekor terendah akibat sanksi Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan nilai beberapa mata uang kripto mungkin merupakan respons terhadap upaya untuk menghindari sanksi. Kami sedang menyelidiki ini, tetapi belum ada keputusan yang diambil," kata pejabat Uni Eropa.
Pasar kripto Binance sendiri mengklaim telah memblokir akun kliennya dari Rusia. Khususnya bagi golongan-golongan yang menjadi sasaran sanksi.
Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan pihaknya menyadari aset kripto adalah kemungkinan rute pengelakan untuk menghindari sanksi yang dikenakan terhadap ekonomi Rusia.
Komisi Eropa juga telah membaca laporan di media tentang aset kripto dan juga telah menerima informasi secara langsung soal penggunaan aset kripto sebagai penghindaran sanksi.