Jadi Modus Investasi Bodong Fahrenheit, Apa Itu Robot Trading?

Jadi Modus Investasi Bodong Fahrenheit, Apa Itu Robot Trading?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 16 Mar 2022 21:30 WIB
Ilustrasi Trading
Ilustrasi/Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Fahrenheit, salah satu aplikasi investasi bodong jadi sorotan publik. Investasi bodong berkedok robot trading ini diduga telah merugikan konsumen hingga Rp 5 triliun.

Kasus ini terkuak dari laporan investor yang jadi korban Fahrenheit ke Polda Bali. Polisi juga menyatakan akan menyelidiki laporan dugaan penipuan investasi online dengan ratusan orang menjadi korban, yaitu robot trading Fahrenheit, di wilayah Bali.

"Laporan belum saya terima, tapi kami akan tindak lanjuti dan selidiki terkait dengan laporan tersebut," kata Direskrimsus Polda Bali Kombes Hendri Fiuser, seperti dilansir Antara, Selasa (15/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu korban dugaan penipuan investasi bernama Murni Wyati. Dia mengaku telah bergabung dengan investasi tersebut sejak Februari lalu dan mengalami kerugian pengurangan modal secara terus-menerus.

Murni bercerita awalnya trading dilakukan biasa saja, keuntungan pun bisa dikeruk setiap hari. Hingga akhirnya pada 28 Januari lalu kegiatan trading disebut dihentikan dengan alasan pihak pengelola ingin mengurus izin.

ADVERTISEMENT

Setelah itu tahu-tahu layanan robot trading yang digunakan Fahrenheit dibekukan, namun pengelola menjanjikan layanan robot trading bisa kembali dibuka per 25 Februari dan investor bisa menarik semua dananya.

"Awalnya aman-aman saja trading tiap hari profit, lalu pada tanggal 28 Januari itu diberhentikan dengan alasan mengurus perizinan. Dan dibekukan karena izinnya tidak lengkap, kemudian mereka menjanjikan 25 Februari akan trading dan bisa withdraw," papar Murni.

Sialnya, layanan robot trading tak kunjung dibuka. Hingga akhirnya di 7 Maret, layanan trading dibuka di Fahrenheit. Namun minusnya luar biasa, bahkan sampai uang para investor terkuras.

"Pada akhirnya tidak terjadi, diundur sampai 7 Maret, malamnya tiba-tiba trading lagi dan minusnya luar biasa. Yang terus-menerus tanpa stop sampai uang terkuras," kata Murni.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui akun Instagramnya sudah mengunggah soal dugaan penipuan yang nilainya mencapai Rp 5 triliun. Dia meminta pihak kepolisian tidak takut mengejar pelaku pemain perdagangan ilegal siapa pun itu. Politikus Partai NasDem ini meminta polisi tegak lurus.

"Adaaaa lagi lebih sadiss... entah bener entah engga. (apa bener sampe 5 T) wassalam ini kl sampe bener..," tulis akun @ahmadsahroni88, Sabtu, 12 Maret 2022.

Jadi modus Fahrenheit tawarkan investasi bodong, apa sih robot trading itu?

Robot trading sendiri bukan sebuah robot berbentuk manusia yang duduk di depan komputer lalu menjalankan investasi. Melansir Investopedia, Minggu (26/9/2021), robot trading di forex adalah sebutan untuk sistem perdagangan algoritmik.

Robot trading ini akan menjalankan transaksi secara otomatis dengan memanfaatkan sinyal pergerakan pasar untuk menentukan apakah melakukan tindakan beli atau jual pada titik waktu tertentu. Sehingga si investor yang menggunakan robot trading tidak perlu repot memantau pasar dan memikirkan strategi beli dan jual.

Masih menurut Investopedia, sistem robot trading ini sering kali sepenuhnya otomatis dan terintegrasi dengan broker forex online. Lanjut di halaman berikutnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sementara Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan robot trading layaknya perangkat lunak yang mengotomatisasi transaksi.

"Jadi software itu ada program strateginya yang biasa dilakukan manual dibuatkan bahasa pemrograman. Kemudian dijalankan di server platform dan software itu melakukan transaksi eksekusi beli dan jual secara mandiri," terangnya.

Ariston menjelaskan, ada beberapa jenis robot trading, ada yang beroperasi otomatis secara penuh, ada juga yang semi otomatis.

Meski begitu si pengguna robot trading ini masih memiliki kendali terhadap robot trading tersebut. Artinya pengguna bisa menghentikan atau menjalankan robot trading itu sesuai kehendaknya.

Tren robot trading sendiri mulai marak di Indonesia sejak Agustus 2021, kala itu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mengatakan robot trading sebagai modus baru investasi bodong

Plt. Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Bappebti M Syist menjelaskan modus yang dilakukan melalui penawaran paket investasi forex berkedok penjualan robot trading. Instrumen itu ditawarkan melalui paket-paket investasi dengan menggunakan sistem member get member.

"Biasanya menawarkan investasi berkedok forex dengan menjanjikan fixed income dalam bentuk paket-paket investasi dengan mendompleng legalitas pialang berjangka yang memiliki izin usaha dari Bappebti, menjadi introducing broker (IB) dari pialang luar negeri, penawaran binary option atas kontrak komoditas seperti emas, dan kontrak mata uang," ungkap Syist.


Hide Ads