Mengintip Peluang Bisnis Pembiayaan Online di Tanah Air

Mengintip Peluang Bisnis Pembiayaan Online di Tanah Air

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 20 Mar 2022 20:14 WIB
Pinjam Online
Foto: Pinjam Online (Tim Infografis: Andhika Akbarayansyah)
Jakarta -

Prospek industri fintech lending atau pembiayaan online diproyeksi masih cerah tahun ini. Hal itu lantaran masyarakat sudah terbiasa dengan platform digital.

Kondisi itu juga dipacu oleh perekonomian yang mulai pulih sejalan dengan meredanya pandemi COVID-19.

"Kita berharap mudah-mudahan COVID-19 melandai untuk ke depannya, sehingga gangguan terhadap pemulihan bisa diminimalkan. Misalnya nanti masuk Q2 dan pandemi ini sudah berakhir, kami yakin industri fintech lending akan tumbuh dan tetap stabil," jelas Direktur Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kusersyansyah dalam keterangannya, Minggu (20/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Per Januari 2022, mengacu data yang dirilis OJK, total penyaluran peminjaman industri fintech lending sebesar Rp13,78 triliun atau meningkat 1,6% secara month on month dari Desember 2021 yang mencatatkan Rp13,56 triliun, dengan Tingkat Pengembalian dalam 90 Hari (TKB90) 97,48%. Dari penyaluran Rp 13,78 triliun, sekitar Rp 8,43 triliun atau 61,21% didistribusikan ke sektor produktif.

Sementara, PT Fintek Digital Indonesia (Kredito), perusahaan financial technologi peer to peer lending membidik penyaluran pinjaman sebesar Rp 3,3 triliun pada 2022 ini. Target tersebut meningkat 126% jika dibandingkan dengan akumulasi penyaluran kredit pada 2021 lalu yang sebesar Rp1,46 triliun.

ADVERTISEMENT

Direktur Kredito, Daniel Soelistyo, menjelaskan perusahaan menargetkan penyaluran pinjaman Rp 3,3 triliun karena mempertimbangkan sejumlah faktor. Pertama, Kredito sudah mendapatkan izin dari OJK pada tahun lalu sehingga membuka peluang yang signifikan untuk berkolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan. Kini, Kredito telah menjalin kerja sama dengan Bank Neo Commerce dan Bank Jago untuk loan channeling.

"Status izin dari OJK telah memudahkan Kredito dalam melakukan ekspansi bisnis. Melalui kerja sama yang telah dijalin dengan Bank Neo Commerce dan Bank Jago serta masih terbukanya ruang untuk kolaborasi bersama lembaga pembiayaan maupun keuangan lainnya, kami optimistis target penyaluran kredit Rp 3,3 triliun dapat terpenuhi," kata Daniel.

Faktor kedua adalah masih tingginya masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan institusi keuangan atau unbankable. Berdasarkan laporan Bank Indonesia, sekitar 91 juta orang bersatus unbankable. Menurut Daniel, dengan kehadiran Kredito yang telah menjalin kerja sama dengan Bank Neo Commerce dan Bank Jago, akan semakin memudahkan masyarakat dalam memperoleh layanan pembiayaan.

"Kredito mempunyai komitmen untuk memberikan akses layanan keuangan berbasis teknologi yang, cepat, mudah, dan aman bagi para pengguna serta masyarakat. Dengan didukung akses terhadap sumber pendanaan berkualitas, Kredito menghadirkan solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan dari institusi keuangan," ucap Daniel.

Selama Januari 2022, Kredito sudah melakukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 215 miliar dengan Tingkat Keberhasilan Pembayaran 90 Hari (TKB90) terjaga di level 96%. Dari sisi nasabah, jumlah peminjam di kredito telah mencapai 360.458 borrower, di mana 141.318 orang merupakan peminjam aktif.

(acd/dna)

Hide Ads