Viral! Tetiba Ada Transaksi Jumbo Kripto, Diduga Indra Kenz cs Sembunyikan Aset

ADVERTISEMENT

Viral! Tetiba Ada Transaksi Jumbo Kripto, Diduga Indra Kenz cs Sembunyikan Aset

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 22 Mar 2022 14:19 WIB
Ilustrasi investasi uang kripto.
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Heboh di media sosial Twitter terkait analisis pergerakan transaksi koin kripto yang diduga milik tersangka affiliator binary option.

detikcom telah menghubungi Robin Syihab pemilik akun twitter @anvie dan meminta izin untuk mengutip utas tersebut.

Dalam cuitannya, Robin menjelaskan jika dari analisisnya dia menemukan fakta-fakta menarik yang mungkin bisa mengungkap tempat persembunyian aset-aset kripto yang diduga milik tersangka affiliator dan nilainya fantastis. Robin menyebut hal ini mungkin belum disita oleh pihak berwajib.

Diketahui, ada 2 afiliator trading binary option yang tengah diperbincangkan dan statusnya jadi tersangka. Mereka adalah Indra Kenz dan Doni Salmanan.

"Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan saya tak akan menyebut merek di sini. Hasil akhir saya serahkan kepada netizen saja, saya hanya ingin share teknik bagaimana caranya melakukan investigasi di dunia cryprtocurrency yang merupakan ilmu baru yang layak untuk dipelajari," tulis dia, dikutip Selasa (22/3/2022).

Robin menjelaskan, ada hal mencurigakan yang tiba-tiba terjadi pada 17 Maret 2022. Malam itu pukul 21.54 ada transaksi besar pada sebuah aset kripto. Transaksi ini membuat harganya naik ke level Rp 17.500 dari sebelumnya Rp 3.000. Kenaikan ini terjadi hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Baginya ini mencurigakan.

"Bagi yang sudah biasa trading tentu tahu hal seperti itu tidaklah wajar. Karena aset kripto itu sudah berhari-hari tak ada pergerakan yang berarti malah cenderung turun namun kemudian naik drastis, yang lebih aneh lagi terjadi di tengah santernya informasi negatif terhadap koin tersebut," jelas dia.

Robin juga memeriksa kejadian pada waktu-waktu tersebut. Menggunakan data csv token kripto X dari etherscan.io, agar bisa diolah secara leluasa di komputer lokal.

Dia akhirnya mendapatkan beberapa akun yang bertransaksi besar itu. "Bisa dilihat ada akun yang menarik karena melakukan transaksi besar dari dan ke dengan alamat yang sama," tambahnya.

Selanjutnya dia menduga jika transaksi itu dilakukan dari holder besar kripto X tersebut. Namun ketika diperiksa di daftar holders, alamat 1 ini bahkan tak ada di daftar 50 besar holder koin tersebut.

Dia juga kemudian menemukan alamat lain yang mencurigakan. Hasil penelusurannya, beberapa alamat itu punya aset kripto yang jumlahnya fantastis, yakni mencapai ratusan miliar rupiah. Alamat 1 senilai US$ 5,4 juta setara dengan Rp 78 miliar

"Alamat 2: memiliki aset 241 + 17 (NFT) senilai $3,701,593 USD atau setara dengan 53 milyar rupiah," ujarnya.

Sementara alamat ke 3: memiliki 241 + 49 NFT aset digital dengan nilai US$ $8,677,694 senilai Rp 124 miliar.

"Tetapi apakah 3 alamat tersebut adalah fix milik tersangka? Belum tentu bisa jadi itu punya bandar yg memang lagi mainin pasar aja, walaupun aneh bandar beraksi pas tingkat kepercayaan masyarakat pada koin X lagi hancur2nya, uang siapa yg mau dipertaruhkan dg resiko sebesar itu? Untuk itu kita coba cari tahu lebih dalam, kita butuh petunjuk yg lebih jelas lagi, saya yakin salah satu dari 3 alamat tsb adalah milik tersangka atau yg dititipkan tersangka ke orang lain, karena semua 3 alamat tersebut masih aktif bertransaksi sampai saat ini," ujarnya.

Alamat-alamat tersebut katanya, ada pada exchanger yang berbeda di mana si pemilik akun menaruh asetnya. Dia mengatakan, alamat 1 diduga coinbase, alamat kedua yaitu binance dan ketiga adalah indodax.



Simak Video "Raut Wajah Doni Salmanan Minta Maaf Terkait Kasus Quotex"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT