"Pada sesi ini, kita akan membahas 5 topik utama. Pertama, strategi keluar COVID-19 untuk stabilitas keuangan dan efek jaringan parut dan NBFI, kedua risiko keuangan terkait iklim, ketiga aset kripto keempat inklusi dan digitalisasi keuangan dan akhirnya, inisiatif kesenjangan data baru," katanya dalam pembukaan pertemuan G20, di Nusa Dua, Bali (16/7/2022).
"FSB (Financial Stability Board) menyampaikan penilaian risiko terbaru dari aset kripto. Laporan ini menggarisbawahi potensi ancaman terhadap stabilitas keuangan global karena skalanya," lanjutnya.
Nah dalam pertemuan ini, akan disoroti atau dibahas juga bagaimana regulasi hingga pengawasannya. "Selain itu, FSB telah mengidentifikasi implikasi peraturan dan kebijakan utama dari pengembangan pasar aset kripto, termasuk pasar stablecoin," tuturnya.
Perry juga mengatakan perkembangan terkini di pasar aset kripto juga mendesak FSB untuk terus membangun kesadaran publik akan risiko yang terkait dengan aset kripto.
"Dengan latar belakang ini, pandangan Anda tentang masalah-masalah mendesak dari perkembangan pasar aset kripto baru-baru ini serta strategi untuk mempromosikan pendekatan regulasi dan pengawasan yang konsisten terhadap aktivitas aset kripto, akan menjadi penting sebagai bagian dari menjaga stabilitas keuangan global," tutupnya. (fdl/fdl)