Korban Robot Trading NET89 Teriak Rugi Rp 300 M, Tuntut Uang Balik!

Korban Robot Trading NET89 Teriak Rugi Rp 300 M, Tuntut Uang Balik!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 28 Agu 2022 16:57 WIB
Investasi Bodong
Foto: Investasi Bodong (Denny Pratama Putra/detikcom)
Jakarta -

Investasi bodong berkedok robot trading kembali memakan korban. Kali ini korban robot trading besutan PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (PT SMI) dengan nama NET89 muncul ke publik.

Ratusan member Komunitas Korban NET89 didampingi oleh para kuasa hukumnya yang tergabung dalam Team Advokasi Korban NET89, Senin 22 Agustus 2022 kemarin melakukan unjuk rasa di kantor PT SMI untuk menuntut pengembalian dana milik mereka yang pada saat ini berada dalam penguasaan Pihak PT SMI.

Menurut Fajar Herumurty, kuasa hukum yang tergabung dalam Team Advokasi Korban Net89 menyampaikannya kerugian yang diderita dari seluruh member yang tergabung dalam Komunitas Korban NET89 adalah sebesar Rp 300 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hanya sebagian kecil dari dana yang dihimpun dari masyarakat oleh PT. SMI, dana yang berhasil dihimpun oleh PT. SMI (NET89) lebih besar dari Binomo, DNA Pro dan Viral Blast apabila digabungkan," kata Fajar dalam keterangannya, Minggu (28/8/2022).

Awalnya, tak ada masalah pada operasional investasi robot trading NET89. Masalah muncul saat Satgas Waspada Investasi (SWI) menghentikan seluruh kegiatan instrumen investasi robot trading yang ada. Sejak saat itu juga, NET89 dan manajemennya menyampaikan untuk menghentikan semua aktivitas trading sebagai langkah untuk mendukung program pemerintah.

ADVERTISEMENT

Atas kebijakan tersebut, awalnya pihak PT SMI melalui CEO Andreas Adreyanto menyampaikan bahwa, dana member dijamin aman karena aset-aset perusahaan cukup banyak.

Namun, apa yang dijanjikan oleh Andreas justru tidak kunjung direalisasikan, bahkan proses penarikan dana sampai saat ini tidak dapat dilakukan. Hal ini sudah berjalan selama 7 bulan tanpa adanya kejelasan, malah yang ada upaya-upaya dari manajemen PT SMI untuk melepaskan tanggung jawab.

"Pelepasan tanggung jawab itu dilakukan dengan mengkonversi dana milik member ke dalam bentuk instrumen lain yang mana disinyalir malah akan menghapus jejak dan bukti dari dugaan tindak pidana yang telah dilakukan oleh PT SMI," kata Evelin Hutagalung salah satu kuasa hukum korban lainnya.

Bagaimana modusnya? Buka halaman selanjutnya.

Modus Robot Trading NET89

Evelin menjelaskan PT SMI dengan produk pertamanya yaitu robot crypto, dan pada bulan November 2018 PT SMI mulai memperkenalkan produk andalannya robot trading forex.

Konsepnya mempromosikan penjualan eBook dengan cara membuat robot trading yang benar dan bisa menghasilkan profit dari pasar perdagangan Forex atau dikenal dengan nama NET89.

"Adapun yang sebenarnya kegiatan dari PT SMI adalah sekedar menggunakan platform exchanger secara tanpa izin dan menampilkan seolah-olah terjadi proses trading padahal sesungguhnya tidak ada trading apapun yang dilakukan," papar Evelin.

Sejak diluncurkan, konsep robot trading ditawarkan melalui penjualan eBook yang dikemas dalam sistem penjualan berjenjang atau MLM. Dalam pelaksanaannya, NET89 seolah-olah bekerja sama dengan beberapa Broker dimulai dari Max Global, Global Premier, Zen Trade, dan BethleAsterFx.

Untuk melakukan trading, setiap member yang sudah membeli eBook baik yang type beginner maupun profesional diberikan robot yang siap dipakai secara gratis. Robot tersebut dikoneksikan ke masing-masing broker yang seolah-olah melakukan eksekusi jual beli setiap ada kesempatan.

"Dengan pola dan skema yang digunakan oleh PT SMI adalah dengan memberikan ilusi kepada seluruh member yang bergabung dengan seolah-olah memberikan profit dan bonus-bonus jaringan yang diterima dari hasil Robot Trading tersebut dan bonus hasil pendaftaran member-member baru," papar Evelin.

"Banyak pihak yang jadi tertarik dan ikut serta menjadi member NET89 sehingga menaikan perolehan pengumpulan dana oleh pihak PT SMI yang mana dana tersebut sebagiannya adalah milik dari mereka yang tergabung dalam Komunitas Korban NET89," sambungnya.


Hide Ads