Sejak beberapa waktu lalu, pemerintah RI telah menggaungkan rencana pembentukan bursa kripto. Namun hingga kini, kabar menyangkut kapan dibukanya pasar aset digital tersebut belum juga terdengar.
Buka-bukaan menyangkut progresnya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyampaikan, pihaknya tengah berfokus dalam membenahi aturan-aturan menyangkut bursa aset digital itu. Apalagi, kasus penipuan menyangkut aset ini masih kerap terjadi.
"Persyaratan-persyaratannya dibenahi dan diperbaiki. Seminimal mungkin jangan sampai merugikan masyarakat kita," ujar menteri yang akrab disapa Zulhas ini, kepada media di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Minggu (25/09/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, Zulhas menerangkan, pihaknya telah merencanakan agenda pemaparan menyangkut kelanjutan persiapan bursa kripto tersebut. Namun rencana itu terpotong oleh agendanya ke G20 di Bali kemarin. Oleh karena itu, dalam waktu dekat agenda ini akan dilanjutkan.
Baca juga: Zulhas Buka-bukaan soal Progres Bursa Kripto |
"Ini memang mau paparan, kemarin keburu saya ke G20 yang di Bali kan. Mungkin abis ini paparan, kalau udah paparan selesai kita lihat, kita akan sosialisasi ke masyarakat, bahwa akan begini jadinya, baru diputuskan. Yang paling penting, jangan sampai ini merugikan terus begitu saja," tambahnya.
Zulhas berharap, nantinya regulasi dalam bursa ini akan mampu memberi perlindungan terhadap para penggunanya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri baginya, apalagi ia mengungkapkan, setiap harinya, ia selalu mendapat laporan dari korban aksi kejahatan kripto.
"Ini setiap hari saya dilaporin orang. Ada lagi satu tuh kemarin PT apa tuh PT apa yang talent. Nah itu kan begitu uangnya orang hilang, kan terus pindah gitu aja, nggak ada resiko. Kan misalkan kemarin resikonya, ada yang dari Singapura, ada orang Thailand. Kan kasian masyarakat ini ngadu terus. Oleh karena itu, saya minta aturan-aturannya dibenahi dulu," jelasnya.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Bursa Crypto Segera Diluncurkan, Wamendag: Tercipta Token Anak Bangsa"
[Gambas:Video 20detik]