Sekelas JP Morgan Kecele Startup Abal-abal Macam Frank

Sekelas JP Morgan Kecele Startup Abal-abal Macam Frank

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 15 Jan 2023 19:27 WIB
LONDON - MARCH 17:  The sign for JP Morgan is featured on a mirror in the headquarters of the bank JP Morgan Chase on March 17, 2008 in London, England. JP Morgan Chase has bought out US Investment bank Bear Stearns for a small percentage of its recent value after Bear Stearns was forced to ask for emergency funds from the US Federal Reserve.  (Photo by Cate Gillon/Getty Images)
Foto: Getty Images/Cate Gillon

Pengacara Javice sendiri membantah tuduhan itu. Justru Javice malah mengajukan tuntutan balik yang menyebutkan JP Morgan berusaha untuk merusak perjanjian akuisisi yang sudah disepakati.

JP Morgan sendiri sudah menutup operasi Frank pada hari Kamis setelah gugatan itu dipublikasikan. Javice sendiri tetap bekerja sebagai direktur pelaksana yang mengawasi produk Frank setelah akuisisi dilakukan. Namun, JPMC menghentikan pekerjaannya pada bulan November.

Kasus penipuan ini cukup mengagetkan publik, pasalnya Javice sendiri sempat masuk dalam daftar Forbes 30 under 30 di kategori Finance di tahun 2019. Daftar itu berisi 30 tokoh muda di bawah 30 tahun yang memiliki prestasi mentereng dan kontribusi besar bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Javice masuk daftar tersebut karena membesut startup Frank yang dapat mempercepat dan mempermudah proses pengajuan pinjaman pendidikan untuk mahasiswa di Amerika Serikat.

Forbes menyebut Javice mendirikan Frank dari awalnya cuma beranggotakan 15 orang pada tahun 2016. Sejak saat itu, dia telah mengumpulkan US$ 16 juta pendanaan untuk Frank. Startup yang dibesutnya juga diklaim telah membantu 300.000 pengguna mengajukan permohonan bantuan keuangan.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Kepala Eksekutif JP Morgan Chase Jamie Dimon mengakui pihak membuat kesalahan pada akuisisi Frank yang dilakukan sejak September 2021.

"Akuisisi itu adalah kesalahan besar. Jelas ketika Anda bangun 300 kali setahun Anda akan mengalami kesalahan, dan kami tidak ingin perusahaan kami takut akan kesalahan dan tidak melakukan apa-apa," kata Dimon dalam pertemuan dengan analis.


(hal/dna)

Hide Ads