Bursa Meluncur Pertengahan 2023, Muncul Lagi Pemain Baru Kripto Lokal

ADVERTISEMENT

Bursa Meluncur Pertengahan 2023, Muncul Lagi Pemain Baru Kripto Lokal

Tim Detikcom - detikFinance
Kamis, 23 Feb 2023 12:19 WIB
Ilustrasi Kripto
Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Prospek perdagangan kripto di Indonesia dinilai masih potensial. Apalagi dengan rencana adanya bursa yang ditarget meluncur pada pertengahan tahun ini.

Berangkat dari kondisi itu, para pemain kripto dalam negeri mulai gencar meluncurkan karyanya. Terbaru, kripto besutan PT Sentra Bitwewe Indonesia meluncurkan crypto exchange bernama Bitwewe.

Bitwewe menggunakan teknologi perdagangan aset kripto yang disediakan oleh provider dari Singapura. Untuk menjamin keamanan aset kripto milik nasabah, Bitwewe melakukan pemisahan penyimpanan aset nasabah dalam hot wallet dan cold wallet. Untuk hot wallet, Bitwewe telah menjalin kerjasama dengan penyedia jasa kustodi kelas dunia yaitu Fireblocks. Sementara untuk memastikan kelayakan calon nasabah dan kelayakan transaksi, Bitwewe juga melakukan proses know your customer (KYC) dan know your transaction (KYT) dengan bekerjasama dengan penyedia jasa yang berstandar internasional.

"Pemisahan penyimpanan aset nasabah ke dalam hot wallet dan cold wallet semata-mata untuk menjamin keamanan aset kripto milik nasabah" ujar Hamdi Hassyarbaini, Direktur Utama PT Sentra Bitwewe Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (23/2/2023)

Hamdi menambahkan, produknya ini asli buatan Indonesia.

"Berbeda dengan kebanyakan crypto exchange yang lain, Bitwewe adalah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh orang Indonesia. 100% milik anak bangsa".

Prospek kripto di Indonesia dinilai sangat baik. Angka pertumbuhan investor kripto terus meningkat dan berdasarkan data BAPPEBTI, investor kripto mencapai 16,7 juta orang (data akhir Desember 2022).

Selama tahun 2022 jumlah investor kripto di Indonesia bertambah 5,46 juta orang. Lebih rendah dibandingkan penambahan pada tahun2021 yaitu sebanyak 7,2 juta orang. Jumlah investor aset kripto ini jauh lebih banyak dibandingkan jumlah investor pasar modal yang baru mencapai 10,31 juta orang.

Masih menurut data BAPPEBTI, nilai transaksi kripto sepanjang 2022 mencapai Rp306,4 triliun. Terjadi penurunan 64,3% dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu Rp858,76 triliun.

Turunnya nilai transaksi dikarenakan anjloknya nilai aset kripto di seluruh dunia.



Simak Video "Bappebti Setop Terbitkan Izin Baru Exchange Kripto di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT