Digugat Bursa Berjangka AS, Bos Binance Bersuara

Digugat Bursa Berjangka AS, Bos Binance Bersuara

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 29 Mar 2023 21:00 WIB
Changpeng Zhao (CZ) di B20 Summit 2022
CEO Binance Changpeng Zao/Foto: Dok. Binance
Jakarta -

CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) membantah tudingan yang dilakukan oleh Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (Commodities Futures and Trading Commission/CFTC) yang menyebut platform kripto tersebut memanipulasi pasar dan melakukan sejumlah pelanggaran hukum.

Hal ini disampaikan olehnya melalui sebuah unggahan di blog, Selasa (28/3/2023) kemarin. Ia mengatakan, pihaknya tidak melakukan pelanggaran regulasi. Ia juga menyebut tuduhan tersebut sebagai fakta yang tidak lengkap.

"Secara pribadi, saya memiliki dua akun di Binance: satu untuk Binance Card, satu untuk kepemilikan crypto saya. Saya memakan 'makanan anjing' kami sendiri dan menyimpan crypto saya di Binance.com. Saya juga perlu mengonversi crypto dari waktu ke waktu untuk membayar pengeluaran pribadi saya atau untuk Kartu," kata CZ, sebagaimana dilansir melalui Cointelegraph, Rabu (29/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CZ juga membantah tudingan yang menyebut para stafnya terlibat dalam 'perdagangan jalur orang dalam'. Ia menegaskan, Binance memiliki aturan 90-day no-day-trading.

"Ini untuk mencegah ada karyawan yang aktif berdagang. Kami juga melarang karyawan kami untuk berdagang di Futures," imbuhnyta.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, CZ juga menekankan, pihaknya melarang para karyawan untuk membeli atau menjual koin di mana mereka telah memperoleh informasi pribadi tentang mereka.

"Saya mengamati sendiri kebijakan ini dengan ketat. Saya juga tidak pernah berpartisipasi dalam Binance Launchpad, Earn, Margin, atau Futures. Saya tahu penggunaan terbaik dari waktu saya adalah untuk membangun platform yang solid yang melayani pengguna kami," tambahnya.

Di sisi lain, ia mengaku sama sekali tak menduga bahwa CFTC akan melontarkan tuduhan tersebut. Pasalnya, Binance dan CFTC telah bekerja sama selama 2 tahun ke belakang.

Ia juga kecewa lantara CFTC juga menuduh para karyawan senior Binance telah secara aktif memfasilitasi pelanggaran hukum Amerika Serikat, termasuk membantu pelanggan yang berniat menghindari kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan Binance sendiri.

Meski demikian, CZ kembali menegaskan, Binance telah mengembangkan teknologi terbaik di kelasnya dalam memastikan kepatuhan. Perusahaannya juga saat ini telah memiliki lebih dari 750 orang karyawan untuk memastikan bisnisnya beroperasi dalam batasan Anti-Money Laundering (AML) dan Know Your Customer (KYC).

"Sampai saat ini, kami telah menangani lebih dari 55.000 permintaan LE, dan membantu US LE membekukan/menyita lebih dari US$ 125 juta dana pada tahun 2022 saja dan US$ 160 juta pada tahun 2023 sejauh ini," kata CZ.

Sebagai tambahan informasi, beberapa hari lalu CFTC Amerika Serikat (AS) menggugat Binance, pendirinya Changpeng Zhao dan mantan kepala kepatuhannya Samuel Lim karena diduga melanggar aturan perdagangan untuk menarik pengguna.

Gugatan diajukan pada Senin (27/3) di Pengadilan Negeri Federal AS untuk Daerah Tengah Illinois. CFTC menuduh bahwa Binance, Zhao dan Lim melanggar delapan ketentuan inti dari Undang-Undang Pertukaran Komoditas, termasuk undang-undang yang mewajibkan dirancang kontrol untuk mencegah-mendeteksi pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Binance diduga berupaya menghasilkan biaya dari program VIP untuk individu berpenghasilan tinggi. VIP Binance ditawari hak istimewa khusus ketika lembaga penegak hukum mengejar mereka atau membekukan aset mereka.

"Binance mengetahui identitas VIP dan lokasi geografisnya karena Binance memantau sumber volume transaksi dan pendapatan berbasis biaya sebagai hal yang biasa dalam menjalankan operasinya," bunyi tuduhan CFTC.




(zlf/zlf)

Hide Ads