Kacau! Pegawai Bank Korea Utara Terlibat Pencucian Uang Pakai Kripto

Kacau! Pegawai Bank Korea Utara Terlibat Pencucian Uang Pakai Kripto

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 26 Apr 2023 10:41 WIB
Ilustrasi Pencucian Uang
Foto: Getty Images/AlexSava
Jakarta -

Seorang pejabat bank Korea Utara diduga terlibat dalam kasus pencucian uang menggunakan kripto.

Dikutip dari CNBC disebutkan fakta ini terungkap setelah pengadilan distrik Washington DC membuka dokumen dakwaan kepada pejabat tersebut.

Pengadilan mendakwa Sim Hyon Sop atau Sim yang menjadi perwakilan di North Korean Foreign Trade Bank (FTB). Dia diduga melakkan pencucian uang menggunakan layanan aset virtual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Sim juga diduga melakukan transfer dana tersebut ke dalam dolar AS dan menggunakannya untuk membeli barang bersama dengan sekelompok pedagang kripto over the counter.

Hal tersebut melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh Korea Utara, Amerika Serikat (AS) dan PBB.

ADVERTISEMENT

Selain itu, dari dokumen dakwaan juga disebutkan jika dia menggunakan VPN dan alat lain untuk mendapat pekerjaan jarak jauh secara ilegal dan memindahkan pendapatannya ke Korea Utara.

Ada juga operator yang bekerja atas nama negara dan terlibat dalam peretasan. Operator tersebut memang fokus pada kripto dalam beberapa tahun terakhir.

Departemen Keuangan AS mencatat jika operator menghasilkan US$ 1,7 miliar. Kemudian peretas di Korea Utara berhasil mengantongi US$75 juta dalam mata uang virtual melalui phising.

Sim didakwa berkonspirasi dengan sekelompok pekerja TI Korea Utara untuk meraup US$ 12 juta. Para pekerja itu diduga menggunakan identitas palsu untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.

Selain itu para pekerja juga meminta agar gaji mereka dibayarkan dalam mata uang kripto seperti stablecoin, Tether dan USDCoin.

Hingga kini FBI terus melakukan penyelidikan kasus pencucian uang menggunakan kripto. Pelaku pancucian uang ini bisa dihukum maksimal 20 tahun penjara..

Asisten Jaksa Agung Kenneth A Polite menyebutkan pihaknya akan terus bekerja dan menghalangi Kore Utara untuk membantu warga negaranya.

(kil/dna)

Hide Ads