Masyarakat Indonesia saat ini mengalami pergeseran pola transaksi keuangan dari konvensional ke digital. Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara FEKDI di Hall B JCC.
Menurut Ma'ruf dengan digital ini masyarakat bisa dengan mudah mengakses fasilitas keuangan kapan dan di mana saja melalui gawai dan koneksi internet.
"Dengan keunggulan sektor ekonomi digital dan minat masyarakat terhadap layanan digital ini terus tumbuh. Perlu disadari jadi peluang dan tantangan bagi pemangku kepentingan untuk membentuk ekosistem keuangan digital," kata dia, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pandemi yang terjadi awal 2020 lalu menjadi katalisator transformasi digital yang terjadi di seluruh aspek kehidupan. Ini termasuk bidang ekonomi dan transaksi keuangan. Saat pembatasan sosial skala besar produk layanan digital sangat efektif membantu masyarakat.
Kemudian, Ma'ruf menambahkan ke depan layanan digital harus efektif, inovatif, inklusif dan berkelanjutan serta aman. "Aksesibilitas dan keterjangkauan layanan digital perlu diperluas hingga menjangkau seluruh pelosok tanah air. Demi meningkatkan inklusi keuangan yang akan mendorong pemulihan ekonomi yang kokoh, berkelanjutan dan lebih merata," ujar dia.
Dia juga menjelaskan organisasi kesehatan dunia atau WHO sudah mencabut status darurat global akibat COVID-19. Lalu pemerintah Indonesia juga telah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak Desember 2022.
"Berakhirnya pembatasan ini telah mengizinkan negara-negara di dunia membuka kehidupan yang normal disertai perubahan dan kebaruan yang lahir dari pengalaman sert apembelajaran setelah menghadapi tantangan dashyat akibat pandemi COVID-19," ujar dia.
Lihat juga Video: Terjadi Badai PHK di Sektor Ekonomi Digital, Ini Respons Sandiaga Uno