Startup Asal Bandung eFishery Raup Pendanaan Seri D Rp 3 Triliun

Startup Asal Bandung eFishery Raup Pendanaan Seri D Rp 3 Triliun

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 07 Jul 2023 20:00 WIB
eFishery mendapatkan pendanaan Rp 3 Triliun
eFishery mendapatkan pendanaan US$ 200 Juta atau sekitar Rp 3 triliun - Foto: Dok. eFishery
Jakarta -

Startup akuakultur asal Bandung berhasil meraih pendanaan Seri D senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun. Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia, serta meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di eFishery.

Pendanaan seri D dipimpin oleh42XFund perusahaan manajemen investasi global asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yang didukung oleh Kumpulan Wang Persaraan (Diperbadankan)(KWAP), perusahaan dana pensiun terbesar asal Malaysia, kemudian respons Ability (rA) perusahaan manajemen aset asal Swiss,500 Global.

Investor awal seperti Northstar, Temasek, dan Softbank juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Sementara itu, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat pendanaan secara eksklusif. Investasi terbaru ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekosistem akuakultur terintegrasi yang dimiliki eFishery.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekosistem terintegrasi dari eFishery yang meliputi market place pakan ikan serta udang, platform penjualan produk ikan dan udang segar secara B2B (Business to Business), serta akses keuangan bagi pembudidaya ikan, telah mendukung lebih dari 70.000 pembudidaya ikan dan petambak udang di lebih dari 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Berdasarkan riset terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), sepanjang 2022 eFishery mampu menyumbang Rp3,4 triliun atau setara 1,55% terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia.

Co-Founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan saat ini perikanan budidaya adalah sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri perikanan global. "Dukungan strategis yang kami terima dari para investor akan membantu eFishery merevolusi seluruh industri, melalui integrasi pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil dengan ekosistem eFishery yang mencakup seluruh value chain bisnis budidaya perikanan," kata Gibran dalam siaran pers, ditulis Jumat (7/7/2023).

ADVERTISEMENT

Pendanaan seri D ini akan digunakan untuk pengembangan komunitas pembudidaya ikan serta petambak udang dari eFishery yang menargetkan lebih dari 1 juta kolam budidaya di Indonesia pada 2025. eFishery juga akan memanfaatkan pendanaan untuk meningkatkan transaksi pakan ikan dan produk akuakultur segar di platform ini.

Pengembangan komunitas petambak sejalan dengan upaya eFishery untuk meningkatkan ekspor produk udang dalam negeri yang bebas kimia dan antibiotik serta dapat ditelusuri sepenuhnya (traceable) ke pasar internasional, sekaligus mendekatkan konsumen dan petambak.

Principal 42XFund, Iman Adiwibowo mengungkapkan visi eFishery diharapkan bisa memberikan nilai tambah dan berkontribusi bagi pertumbuhan perusahaan. Teknologi dan solusi akuakultur lainnya yang disediakan oleh eFishery telah berdampak signifikan bagi industri teknologi budidaya, serta memberikan manfaat bagi pembudidaya kecil di Indonesia. "Kami percaya bahwa eFishery dapat terus berkontribusi mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus berperan dalam melestarikan lingkungan di Indonesia, bahkan dunia," ujarnya.

Managing Partners 500Global, Khailee Ng,mengungkapkan eFishery terbukti unik dalam hal inovasi model bisnis, yang ditunjukkan dengan pencapaian dalam tiga hal sekaligus yaitu, skalabilitas, pertumbuhan yang berkelanjutan, dan profitabilitas yang dihasilkan secara konsisten selama bertahun-tahun, bahkan sebelum menjadi perusahaan dengan valuasi di atas US$ 1 juta. Model bisnis inilah yang perlu dihadirkan di Silicon Valley.

Global Head of Sustainable Food Equity untuk respons Ability Investments AG Rik Vyverman menambahkan Model bisnis eFishery yang mempersingkat supply chain dapat terus mendisrupsi pasar akuakultur tradisional Indonesia maupun dunia. Target Sustainable Development Goals (SDGs)akan tercapai lebih banyak seiring pertumbuhan perusahaan.

Kepercayaan terhadap perusahaan juga diutarakan oleh rA Southeast Asia Investment Director, Chris Teoh dia melihat kepemimpinan eFishery yang kompeten, kedekatan perusahaan dengan komunitas pembudidaya dan seluruh pemangku kepentingan, kami percaya bahwa perusahaan akan terus memodernisasi industri secarafarm-to-fork,mulai dari rantai pasokan, tempat produksi hingga konsumen.

Didirikan di Bandung, Jawa Barat pada 2013, eFishery telah mendisrupsi industri akuakultur dengan menghadirkan solusi digital auto feeder berbasis Internet of Things (IoT)yang di desain untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, serta kenyamanan dari bisnis budidaya ikan. Pendekatan teknologi eFishery yang berbasis data menggunakan sensor untuk mengukur pergerakan ikan dan akustik dari udang, mengoptimalisasi pemberian makanan serta kesehatan ikan dan kualitas air, sembari mengurangi limbah.

(kil/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads