Siapa Pemilik AdaKami yang Jadi Sorotan?

Siapa Pemilik AdaKami yang Jadi Sorotan?

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Jumat, 22 Sep 2023 16:23 WIB
Konferensi pers AdaKami penuhi perintah OJK lakukan investigasi kebenaran berita viral
Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Aplikasi pinjaman online (pinjol) AdaKami sedang jadi sorotan usai beredarnya korban teror desk collection (DC) sampai bunuh diri. Korban yang disebut-sebut hingga bunuh diri ini diduga nasabah AdaKami. Saat ini pihak AdaKami masih memastikan kebenaran kabar tersebut.

AdaKami sendiri merupakan salah satu penyedia layanan financial peer to peer lending yang ada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Layanan ini mungkin banyak dikenal karena cukup sering terpampang di iklan Youtube. Siapakah pemilik AdaKami?

Mengutip CNN Indonesia, Jumat (22/9/2023), AdaKami sendiri merupakan platform pinjol di bawah PT Pembiayaan Digital Indonesia (PDI) yang didirikan pada tahun 2018 oleh Bernardino M. Vega.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bernardio juga menduduki posisi sebagai direktur utama di perusahaan tersebut. Tak sendirian, Bernardino dibantu oleh Li Meng Michael sebagai direktur operasional.

Berdasarkan LinkedIn Bernardino Vega, Bernardino telah menjadi CEO PT PDI sejak Oktober 2018. Selain menjadi CEO PT PDI, Bernardino juga menjadi CEO PT Pembangkit Energi Mandiri dari tahun 2015 hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Bernardino juga pernah menjabat sebagai direktur PT Korpindo Konsultasi dari tahun 2007 hingga tahun 2015 serta ketua dari National Secretariat for Sub-Regional Cooperation di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dari tahun 2005 hingga tahun 2007.

Bernardino menempuh pendidikan S1 di University of Southern California dengan jurusan teknik sipil pada tahun 1980 hingga tahun 1984. Lalu, ia melanjutkan pendidikan S2 di Providence College Amerika Serikat dengan jurusan administrasi bisnis.

Sementara itu berdasarkan laporan CNBC Indonesia yang mengutip laporan tahunan Finvolution, AdaKami dikuasai oleh salah satu perusahaan keuangan asal Tiongkok FinVolution Group dengan persentase kepemilikan 80%.

Finvolution sendiri merupakan raksasa pembiayaan terbesar asal China yang melantai di bursa AS, yakni NSDQ, dengan kode saham FINV. Perusahaan lending terbesar di China itu telah berdiri sejak tahun 2007. Perusahaan ini merupakan pionir dalam industri pembiayaan konsumen online Tiongkok. Dulunya, perusahaan ini berdiri dengan nama PPDAI.

Pada tahun 2018, PPDAI menjadi salah satu dari 15 perusahaan pemberi pinjaman online dan pembiayaan konsumen pertama yang terhubung dengan Baihang Zhengxin ("Baihang Kredit"), platform pelaporan kredit terpadu pertama di Tiongkok.

Baru pada 2019 PPDAI berinvestasi di Fujian Haixia Bank dan memperluas operasi internasionalnya di Indonesia dengan izin Lembaga Peminjaman Keuangan Berbasis Teknologi dan Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia pada Desember.

Seiring dengan keberhasilan transisi ke model fasilitasi pinjaman dari model P2P, PPDAI Group Inc. mengubah namanya menjadi FinVolution Group dan mengubah simbol tickernya dari "PPDF" menjadi "FINV" pada bulan November.

Perkembangan bisnisnya pun pesat hingga pada tahun 2021 Beberapa metrik operasional FinVolution Group melonjak ke titik tertinggi dalam sejarah dan terus mengembangkan bisnisnya secara global dengan kehadiran di Tiongkok, Indonesia, Filipina, dan Singapura.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads