Kripto 'Syariah' Mulai Dijual di Sini Mulai 10 Oktober

Kripto 'Syariah' Mulai Dijual di Sini Mulai 10 Oktober

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Jumat, 06 Okt 2023 12:11 WIB
Kripto Syariah
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Islamic Coin (ISLM), aset digital pertama di dunia yang sepenuhnya sesuai dengan syariah Islam, segera diluncurkan di KuCoin dan bursa kripto terkemuka lainnya pada 10 Oktober 2023.

ISLM didukung oleh blockchain yang dikelola oleh komunitas HAQQ untuk memberdayakan ekosistem keuangan yang mengutamakan etika dan sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Industri keuangan Islam bernilai US$3 triliun, dan produk halal mencapai sekitar US$4 triliun.

Terlepas dari besarnya kedua pasar tersebut, komunitas global yang terdiri atas 1,9 miliar Muslim saat ini masih belum terlayani oleh solusi blockchain yang ada. Hal ini disebabkan kurangnya ekosistem blockchain yang mengikuti aturan syariah dan menawarkan akses ke aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang sesuai bagi umat Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keuangan Syariah adalah satu-satunya sistem keuangan yang benar-benar peduli dengan etika dan nilai-nilai dan menanamkannya dalam prinsip-prinsipnya. Dalam keuangan syariah, pembebanan bunga ditiadakan, dan ini dirancang untuk melindungi masyarakat. Tidak masuk akal untuk membebani individu yang sudah berada dalam posisi rentan secara finansial dan mencari bantuan dengan menerapkan bunga ketika mereka mengulurkan tangan untuk mendapatkan bantuan," kata co-Founder Islamic Coin Mohammed Al Kaff Al Hashmi, Jumat (6/10/2023).

Al Hashmi berpendapat bahwa sistem keuangan tradisional mendorong ketidaksetaraan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip masyarakat. Sementara metrik TradFi didorong oleh angka dan keuntungan, sedangkan pendekatan Islamic Coin berpusat pada etika.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, proyek ini memanfaatkan blockchain, karena paling cocok untuk implementasi model keuangan Syariah karena keandalan, desentralisasi, keterlacakan, dan tata kelola komunitasnya.

"Yang membedakan kami dari proyek dan lembaga keuangan lainnya adalah kepedulian kami yang tulus terhadap komunitas dan visi kami, yang berakar kuat pada filantropi dan memberi kembali," kata Al Hashmi.

Dia menyadari bahwa komunitas telah lama kurang terlayani. "Kami berkomitmen untuk memperbaiki ketidakseimbangan ini, dan kami percaya bahwa cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan memanfaatkan kekuatan blockchain, crypto, dan smart contract," tambahnya.

Aspek unik dari Islamic Coin adalah fokusnya pada upaya filantropi. Sebesar 10% dari setiap penerbitan ISLM akan dialokasikan ke Evergreen DAO untuk donasi amal Muslim, investasi terkait Islam, serta kontribusi untuk pendidikan dan inisiatif penelitian penting.

Menurut Al Hashmi, hal ini menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat, karena proyek ini menciptakan nilai langsung bagi masyarakat, memberdayakan anggotanya, dan pada saat yang sama, tetap berkomitmen untuk mendukung nilai-nilai etika.

"Dengan fokus yang teguh untuk membuat kehidupan umat Islam menjadi lebih baik, kami mengembangkan proyek-proyek yang memenuhi kebutuhan sosial umat Islam dan menyederhanakan tugas-tugas mereka sehari-hari, meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Al Hashmi.

Mungkin fitur yang paling penting dari Islamic Coin adalah kepatuhan ekosistem keuangan terhadap aturan syariah. Pada bulan Juni 2022, mata uang ini mendapatkan Fatwa dari otoritas Muslim terkemuka di dunia, yang mengeluarkan sertifikat dan mengklasifikasikan ISLM sebagai aset digital dalam lanskap blockchain dan kripto yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.

Untuk mencapai kepatuhan, proyek ini menciptakan mekanisme unik yang disebut Sharia Oracle, yang membantu menjaga blockchain HAQQ tetap menjadi platform yang bersih.

"Sebagai blockchain terdesentralisasi, Anda dapat menggunakan proyek apa pun di blockchain, tetapi jika Anda ingin mendapatkan kepercayaan komunitas dan diberi label sesuai dengan syariah, Anda memiliki opsi untuk mengajukan permohonan Syariah Oracle. Prosesnya terdiri dari dua tahap, yaitu persetujuan komunitas dan persetujuan dewan syariah. Dengan berhasil melewati kedua tahap tersebut, proyek Anda akan dilabeli sebagai proyek yang sesuai dengan syariah," kata Al Hashmi.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads