Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sisi gelap atau bahaya dari ekonomi digital. Hal itu dinilai perlu disikapi dengan kehati-hatian di tengah kemudahan yang diberikan bagi seluruh masyarakat.
"Kadang-kadang kita mengagumi digital tools kita kok lebih ngerti dari sahabat saya, atau suami saya gitu ya yang ngerti banget selera saya," kata Sri Mulyani dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Di tengah pesatnya perkembangan digital, Sri Mulyani menunjukkan fakta-fakta bahwa digitalisasi memiliki sisi gelap yang harus diawasi dan direspons dengan cepat dan cermat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisi gelap digital itu ia singgung dalam tiga kasus yang dihadapi tiga orang penting di sektor bisnis keuangan digital yakni Sam Altman selaku CEO Open AI, Sam Bankman-Fried pendiri FTX Cryptocurrency Exchange, dan Changpeng Zhao mantan CEO Binance.
Untuk Sam Altman, permasalahannya ialah kejadian pemecatan hingga dimasukkannya lagi ke OpenAI. Menurut Sri Mulyani, permasalahan itu disebabkan tidak adanya tata kelola yang baik dalam perusahaan yang dipimpin Sam.
Baca juga: Berapa Harga Bitcoin Sekarang? |
"Poin saya, digital teknologi dan berbagai proyeksi apa yang akan ditawarkan versus apa yang timbulkan dampak kemanusiaan sosial, ekonomi, politik, dan financial itu governance-nya masih belum settle," tuturnya.
"Dalam G20 kita juga lihat para leaders waktu itu hampir semua bicara AI yang semuanya mengatakan I think we need regulation to formulated certain policy but still we don't know yet. Jadi ini adalah area yang very still open ended," tambahnya.
Sementara itu, untuk Sam Bankman, Sri Mulyani mengatakan permasalahan yang dihadapi juga masih terkait dengan tata kelola yang bermasalah. Hal itu membuatnya akan masuk penjara.
"Orang pernah kagum oleh manusia ini dan waktu itu semua orang demam, waktu itu di Apindo ngomong sama saya 'ibu pokoknya kalau saya nggak invest di kripto kayaknya saya ketinggalan zaman. And then Sam Bankman ternyata committing fraud," ucap Sri Mulyani.
Terakhir terkait permasalahan Changpeng Zhao juga masih berhubungan dengan masalah tata kelola. Menyebabkan ia masuk ke dalam persoalan hukum karena diduga terlibat kasus kriminal pencucian uang.
"Another crypto world, binance Changpeng Zhao juga stepdown karena platform kriptonya juga ditengarai commit ke certain financing, terutama yang berhubungan dengan financing yang ilegal. Ini adalah another dark sight dari teknologi digital," tutur Sri Mulyani.
(aid/das)