Makin Tinggi, Harga Bitcoin Kini Dekati Rp 700 Juta

Makin Tinggi, Harga Bitcoin Kini Dekati Rp 700 Juta

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 06 Des 2023 11:40 WIB
Bitcoin
Foto: Finbold
Jakarta -

Harga mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia, Bitcoin, melonjak kembali. Nilainya melesat cukup tinggi.

Nilai satu mata uang Bitcoin tercatat berada di angka US$ 44.083 atau Rp 683.771.413 (kurs Rp 15.511) pada Selasa (5/11/2023) pukul 16:00 WIB.

Kenaikan menyentuh angka 5% dari penutupan sebelumnya dan naik 66,1% dari level terendah tahun ini yang berada di angka US$ 26.533 atau Rp 411.863.583 pada 11 Oktober 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga Ether, koin yang terkait dengan jaringan blockchain ethereum, juga naik 1,4% menjadi US$ 2.275.7 atau 35.298.382 di hari yang sama.

Industri Kripto Aktif Melobi

Industri mata uang kripto memang tengah dikabarkan ada pada jalur mencapai rekor baru dalam belanja lobi federal. Hal ini dilakukan setelah berbagai perusahaan kripto satu tahun belakangan berjuang untuk memperbaiki reputasi mereka di mata publik dan mendorong undang-undang yang bersahabat di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Menurut data yang diperoleh Reuters dari kelompok riset nirlaba OpenSecrets, perusahaan kripto menghabiskan US$18,96 juta atau Rp 294 miliar dalam tiga kuartal pertama pada 2023 untuk melobi pembuat kebijakan.

Jumlah uang yang dihabiskan untuk melobi terhitung meningkat sebab pada periode yang sama pada 2022, berbagai perusahaan itu menghabiskan sekitar US$ 16,1 juta atau Rp 249 miliar.

Di Indonesia sendiri, jumlah investor dan transaksi aset kripto terpantau terus tumbuh. Data Bappebti mencatat jumlah investor kripto dalam negeri tembus 18 juta. Tidak hanya itu, ada kenaikan signifikan dari nilai transaksi kripto pada bulan Oktober 2023.

Upaya lobi-lobi pun tetap dilakukan meskipun kehancuran spektakuler terjadi di bursa kripto FTX tahun lalu. FTX adalah salah satu 10 perusahaan penggelontor dana lobi terbesar, mereka menghabiskan hampir US$22 juta atau Rp 341 miliar untuk lobi.

Saat ini, Coinbase (COIN.O), bursa kripto terbesar di AS, kembali memimpin daftar perusahaan kripto yang menggelontorkan banyak dana untuk lobi. Mereka tercatat sudah menghabiskan US$ 2,16 juta atau Rp 33 miliar. Adapun berbagai perusahaan lainnya adalah Foris DAX, yang mengoperasikan Crypto.com, Blockchain Association, dan Binance Holdings.

"Tujuan kami adalah untuk terlibat langsung dengan para pembuat kebijakan, membangun hubungan dan menjembatani kesenjangan pendidikan untuk membangun kerangka peraturan yang masuk akal," kata CEO Asosiasi Blockchain Kristin Smith dalam sebuah pernyataan resmi.

Berbagai perusahaan Crypto dikabarkan telah berekspansi di Washington, ibu kota AS. Sebagian mencoba memperbaiki reputasi mereka menyusul serangkaian skandal tahun lalu, termasuk runtuhnya FTX, yang dipimpin mantan CEO Sam Bankman-Fried. Dia dinyatakan bersalah atas penipuan pada bulan lalu oleh juri di Pengadilan federal Manhattan.

Perusahaan-perusahaan kripto juga berusaha untuk melawan peraturan pengawasan yang kian ketat, khususnya dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang menyatakan bahwa industri tersebut telah melanggar peraturannya. Lobi juga meningkat setelah SEC menggugat Coinbase dan Binance pada bulan Juni karena diduga gagal mendaftarkan koin mereka. Namun, kedua perusahaan itu membantah klaim tersebut.

Selain itu, perusahaan kripto juga mencoba memajukan undang-undang yang bersahabat di Dewan Perwakilan Rakyat. Kemenangan pun diraih pada Juli ketika komite kongres di DPR AS meloloskan dua rancangan undang-undang utama yang menurut para pelobi akan membantu memberi kejelasan tentang aturan keuangan mana yang berlaku untuk perusahaan kripto.

Meskipun RUU tersebut belum berkembang lebih jauh, pelobi kripto disebut pantang menyerah. Perusahaan kripto, Coinbase, pada bulan September bahkan meluncurkan kampanye advokasi akar rumput.

Perusahaan itu dikabarkan akan bertemu dengan banyak anggota parlemen dalam beberapa minggu mendatang, kata seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Namun, baik Binance dan Crypto.com tidak menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan terkait isu tersebut.

Simak juga Video: Ridwan Kamil Akan Jadi Pembicara di Konferensi Bitcoin di Miami

[Gambas:Video 20detik]




(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads