ETF Bitcoin Direstui Otoritas AS, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Kripto RI?

ETF Bitcoin Direstui Otoritas AS, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Kripto RI?

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 12 Jan 2024 09:20 WIB
Kripto
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Securities Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) merestui hadirnya ETF bitcoin spot pertama yang diperdagangkan di AS. Rencana tersebut disebut juga akan berdampak baik pada pasar kripto di Indonesia.

Bittime, platform investasi aset kripto yang resmi terdaftar di Indonesia menilai bahwa pasar aset kripto akan tumbuh positif sepanjang 2024. CEO Bittime, Ryan Lymn mengatakan satu yang utama dan terkini adalah 'lampu hijau' persetujuan ETF Bitcoin oleh SEC.

"Persetujuan produk ETF Bitcoin di pasar spot bisa dikatakan sebagai salah satu hal bersejarah, yang menandakan perubahan positif di industri aset kripto. Ini bisa berarti bahwa investor institusi berskala besar menerima aset kripto sebagai produk investasi yang menarik," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (12/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Ryan menilai persetujuan ETF Bitcoin oleh SEC bisa membuat industri aset kripto semakin menggeliat. Hal itu ditambah dengan prospek dari momentum Bitcoin halving yang bisa membuat pasar aset kripto kian ramai dan tumbuh positif.

"Kedua, ada Bitcoin halving yang terjadi setiap beberapa tahun sekali dan dijadwalkan terjadi pada April 2024. Peristiwa ini dapat mengubah jumlah Bitcoin yang beredar sehingga mempengaruhi harganya. Menurut prediksi kami, tahun ini BTC berpeluang menembus nilai tertinggi 2021 lalu di level US$ 68.000," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, Ryan memandang prospek pasar aset kripto pada 2024 terbilang masih bullish. Ia memperkirakan investasi dari sisi institusional akan terus meningkat, dengan prediksi didongkrak proyeksi produk ETF Ethereum.

"Kemudian ada faktor peralihan dari Web2 ke Web3, serta pertumbuhan solusi Layer 2 khususnya dalam jaringan Ethereum, yang dipandang sebagai perkembangan positif. Hal itu ditambah dengan faktor makroekonomi dan perubahan peraturan yang bisa membuat pasar lebih antusias," ungkap Ryan.

Dari dalam negeri, Ryan menilai ada beberapa faktor yang akan mendorong pertumbuhan industri kripto di tahun 2024. Pertama adalah faktor kebijakan pemerintah, dimana akan terdapat beberapa perubahan dalam tata kelola industri aset kripto Indonesia di masa yang akan datang.

"Selanjutnya adalah faktor tahun pemilu pada 2024, dimana biasanya terjadi peningkatan perputaran uang di seluruh lini. Kami percaya bahwa pemilu pada tahun ini akan berlangsung dengan lancar, sehingga pasar akan merespons dengan positif," ungkap Ryan.

Terkait dengan rencana perubahan tata kelola industri aset kripto di Indonesia, Ryan menyatakan pihaknya mendukung kebijakan pemerintah yang senantiasa ingin memperkuat industri aset kripto di Indonesia.

"Bittime mendukung rencana pemerintah yang ingin terus memperkuat industri aset kripto. Kami berharap dengan nantinya industri aset kripto di Indonesia akan semakin maju dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat," imbuhnya.

Bittime, lanjutnya, akan terus aktif berpartisipasi mendukung program-program pemerintah untuk memajukan industri aset kripto Indonesia. Ia menilai Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sebagai pasar kripto utama dunia.

Untuk diketahui, Bittime telah beroperasi sejak 2022 dan saat ini menyediakan ratusan aset kripto dengan biaya transaksi dan biaya admin murah. Selain itu, Bittime juga memiliki fitur-fitur produk yang menarik demi memenuhi kebutuhan pengguna. Yang terkini, Bittime me-listing beberapa koin yang tengah digandrungi pasar, antara lain ACE, PYTH, TIA, ORDI, dan Bitcoin Cats (1CAT).

Sebagai informasi, Securities Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) memberikan lampu hijau untuk hadirnya ETF bitcoin spot pertama yang diperdagangkan di AS. Persetujuan ETF adalah momen penting bagi industri kripto, yang telah menginisiasinya dari 10 tahun yang lalu.

Pengumuman ini membuat harga Bitcoin sempat melemah. Menurut Coin Metrics harga kripto ethereum melonjak setinggi 15,5% menjadi US$ 2,606.00 dari level tertinggi sejak Mei 2022. Terakhir naik 14,5% pada US$ 2,586.54

"Sekarang spekulasi ETF bitcoin telah membuahkan hasil, sepertinya para pedagang beralih ke ether untuk mendahului narasi berikutnya, ETF ETH, sementara ETH terlihat relatif murah dibandingkan dengan kebanyakan token lainnya," kata Conor Ryder, kepala penelitian Ethena Labs, dikutip dari CNBC, Kamis (11/1/2024).


Hide Ads