Platform cryptocurrency, Coinbase, akhirnya membukukan keuntungan setelah dua tahun dilanda sepi. Coinbase meraih untung karena menguatnya perdagangan mata uang kripto akhir-akhir ini.
Pada Kamis (16/2), Coinbase sukses membukukan laba kuartalan pertamanya karena meningkatnya minat masyarakat pada mata uang kripto. Saham Coinbase naik 13% saat penutupan perdagangan.
Antusiasme investor terhadap kripto diketahui melonjak selama beberapa bulan terakhir. Ini disebabkan pasar menanti persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) atas exchange-traded funds (EFT).
Meskipun ETF baru disetujui pada bulan Januari, ekspektasi akan keputusan SEC mendorong harga bitcoin 57% lebih tinggi dalam tiga bulan terakhir 2023. Hal ini mendorong lonjakan 64% dalam pendapatan transaksi pertukaran kripto Coinbase menjadi US $529,3 juta atau Rp 829 triliun (kurs Rp 15.671) pada kuartal IV-2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil kuartal ini luar biasa karena jauh melampaui ekspektasi kami dan konsensus Street," ucap analis riset dari ekuitas CFRA Research, Michael Elliott, dilansir dari Reuters, Jumat (16/2/2024).
Coinbase pun berharap meraih performa yang kuat di kuartal I-2024, untuk mendukung unit layanan dan langgananya sebagai bisnis lain selain perdagangan mata uang kripto.
Baca juga: Siwon Bantah Terlibat Kasus Penipuan Kripto |
Perusahaan memperkirakan kedua unit tersebut bisa mendatangkan pendapatan antara US$ 410 juta atau Rp 642 miliar dan US$ 480 juta atau Rp 752 miliar. Namun, harapan perusahaan lebih tinggi dari prediksi London Stock Exchange Group yakni US$ $356,22 juta atau Rp 558 miliar.
Optimisme Coinbase muncul sebab pada kuartal IV-2023, pendapatan dari unit layanan dan langganan melonjak 33% menjadi US$ 375,4 juta atau Rp 588 juta. Peningkatan terbesar berasal dari pendapatan stablecoin serta bunga yang diperoleh Coinbase dari kemitraannya dengan perusahaan fintech Circle.
Circle dan Coinbase menerbitkan mata uang kripto bersama yakni USD Coin (USDC). Bunga dari USDC adalah sumber pendapatan utama bagi Coinbase, yang mampu mengantongi pendapatan lebih tinggi karena kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Secara keseluruhan, Coinbase diketahui melaporkan laba sebesar US $273,4 juta (Rp 428 miliar) atau US$ 1,04 (Rp 16.297) per lembar saham dalam tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Ini lebih baik dibandingkan laporan kerugian sebesar US$ 557 juta atau Rp 872 miliar pada 2022.
Kendati demikian analis riset dari ekuitas CFRA Research, Michael Elliott, mengaku memiliki kekhawatiran secara jangka panjang.
"ETF spot dapat menyebabkan lebih banyak investor mencari eksposur kripto dari platform Coinbase," tuturnya.
Namun Coinbase menepis kekhawatiran tersebut. "ETF baru saja memberikan dampak positif bagi industri dan menambah nilai bagi Coinbase," kata CFO Coinbase, Alesia Haas.
Simak juga Video: Choi Siwon Bantah Terlibat Kasus Penipuan Kripto